dc.description.abstract | Istilah Wilayah Tapal Kuda muncul sejak pemilihan umum (Pemilu) tahun
1977, hal tersebut berguna untuk mendeskripsikan suatu kesatuan teretorial
wilayah di Provinsi Jawa Timur yang dipandang relatif rentan terhadap
pergolakan sosial, politik, dan kemananan yang bersifat regional. Kawasan Tapal
Kuda meliputi 3 sub-wilayah yaitu Sub-Wilayah Pulau Madura, Sub-Wilayah
Teluk Madura, dan Sub-Wilayah Selat Madura. Wilayah Tapal Kuda dapat
didefinisikan sebagai daerah nodal atau daerah fungsional. Diharapkan potensi
pertumbuhan ekonomi yang dapat tercipta di Sub-Wilayah Teluk Madura sebagai
growth area, dapat memiliki hubungan fungsional dengan aktivitas-aktivitas
ekonomi yang ada di Sub-Wilayah Pulau Madura sebagai backwase area.
Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengidentifikasikan keberadaan potensi
sektor dan sub-sektor ekonomi basis di Sub-Wilayah Pulau Madura dalam lingkup
perekonomian regional Wilayah Tapal Kuda Provinsi Jawa Timur sebagai daerah
nodal, baik pada periode sebelum dan setelah dilaksanakannya kebijakan otonomi
daerah, 2). Mengetahui besarnya potensi penggandaan basis (base multiplier) di
Sub-Wilayah Pulau Madura dalam lingkup perekonomian regional Wilayah Tapal
Kuda Provinsi Jawa Timur sebagai daerah nodal, baik pada periode sebelum dan
setelah dilaksanakannya kebijakan otonomi daerah, dan 3). Mengetahui
karakteristik pertumbuhan (characteristic of growth) di Sub-Wilayah Pulau
Madura dalam lingkup perekonomian regional Wilayah Tapal Kuda Provinsi Jawa
Timur sebagai daerah nodal, baik pada periode sebelum dan setelah
dilaksanakannya kebijakan otonomi daerah. Penentuan daerah penelitian secara
sengaja (purposive method). Metode penelitian adalah metode deskriptif, dan
analitik komparatif. Data yang digunakan adalah data sekunder. Analisis yang
digunakan adalah analisis LQ Ratio, analisis penggandaan basis (base multiplier),
dan analisis shift share. Hasil penelitian menunjukkan: 1). Tidak terjadi perubahan
vi
keberadaan potensi sektor dan sub-sektor ekonomi basis di Sub-Wilayah Pulau
Madura dalam lingkup perekonomian regional wilayah Tapal Kuda sebagai
daerah nodal antara sebelum dan setelah pelaksanaan otonomi daerah, 2). Ada
perbedaan yang cukup nyata pada potensi penggandaan basis (base multiplier) di
Sub-Wilayah Pulau Madura dalam lingkup perekonomian regional wilayah Tapal
Kuda sebagai daerah nodal antara sebelum dan setelah pelaksanaan otonomi
daerah, 3). Ada perbedaan yang cukup nyata pada karakteristik pertumbuhan
(characteristic of growth) perekonomian regional di Sub-Wilayah Pulau Madura
dalam lingkup perekonomian regional wilayah Tapal Kuda sebagai daerah nodal
antara sebelum dan setelah pelaksanaan otonomi daerah | en_US |