dc.description.abstract | Kabupaten Jember adalah salah satu kabupaten yang memiliki potensi peternakan
yang sangat baik. Tidak mengherankan jika potensi tersebut secara tidak langsung
berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya berbagai macam usaha yang
berkaitan dengan potensi ternak tersebut. Berbagai macam usaha tersebut
diantaranya adalah UMKM yang memanfaatkan daging ternak sebagai bahan
baku. Salah satu pemanfaatan daging sebagai bahan baku makanan adalah dengan
mengolah daging menjadi daging olahan yang digunakan untuk membuat bakso,
sosis atau cilok. Untuk mendukung usaha makanan dari olahan daging tersebut,
diperlukan inovasi teknologi produksi Salah satu inovasi teknologi produksi untuk
memproses olahan daging tersebut adalah pengolahan daging dengan mesin
penggiling. Setiap investor atau pelaku usaha berharap investasi yang dilakukan
akan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang. Akan tetapi, seringkali
kegiatan investasi tersebut dihadapkan dengan berbagai masalah. Salah satunya
adalah masalah aspek keuangan yang berhubungan dengan pendanaan dan tingkat
pengembalian kas yang lama dan tidak pasti. Oleh karena itu, sebelum mengambil
keputusan untuk melakukan investasi, salah satu syarat penting adalah mengkaji
aspek keuangan (financial). Dengan menggunakan metode NPV dihasilkan nilai
sebesar Rp80.206,00, metode DPP diperoleh jangka waktu pengembalian 4 tahun
4 bulan 5 hari, metode IRR diperoleh nilai sebesar 32,05%, metode MIRR
diperoleh nilai 32,03% dan simulasi Monte Carlo sebanyak 500 kali
menghasilkan nilai rata-rata Rp48.358.585,00, standar deviasi sebesar
Rp46.531.556,00 dan P(NPV<0) sebesar 14,93%. Berdasarkan hasil penghitungan
dengan metode NPV, IRR, MIRR dan Simulasi Monte Carlo, investasi pendirian
usaha jasa penggilingan daging di Kabupaten Jember layak untuk dilakukan.
Sedangkan analisis dengan metode DPP, investasi tidak layak untuk dilakukan. | en_US |