Show simple item record

dc.contributor.advisorHendrijanto, Kris
dc.contributor.authorSari, Auliyaa Tsanina
dc.date.accessioned2016-01-18T04:06:17Z
dc.date.available2016-01-18T04:06:17Z
dc.date.issued2016-01-18
dc.identifier.nim0509103011811
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71567
dc.description.abstractKonversi gas dari minyak tanah ke tabung gas bersubsidi yang dilakukan pemerintah guna menangani melonjaknya harga minyak dipasaran dunia telah berjalan mereta di seluruh kota di Indonesia, namun setelah terbagi dengan merata masalah banru muncul. Hal ini dikarenakan masyakarat malah banyak yang menjual tabungserta kompor gasnya, dengan alas an ekonomi, takut meledak, maupun maslah kebiasan yang telah membudaya menjadi alas an mereka. Hal ini sangat brtolah belakang dengan harapan adanya proses alih budaya yang diharapkan oleh pemerintah dengan maksud menghemat pengeluaran subsisdi minyak sehingga bisa memberikan peluang peningkatan pada sector lainya yang nantinya akan dirasakan oleh msayarakat. Sehingga penulis tertarikuntu mengulasnya lebih dalam yang ahirnya merumuskan maslah yang akan penulis teliti yaitu Alasan–alasan rasional apa yang menyebabkan masyarakat tidak menggunakan kompor gas bersubsidi? Berorientasi dari hal tersebut, yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan rasionalitas masyarakat terhadap penggunaan kompor gas bersubsidi. Peneliti akan memfokuskan pada: alasan Internal, yaitu alasan yang muncul dari dalam individu itu sendiri, alasan internal berhubungan dengan keadaan psikologis individu. Serta alasan Eksternal, yaitu alasan yang muncul dari luar individu. Dalam hal ini alasan ekstern berhubungan dengan lingkungan sosial individu. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sedangkan untuk penentuan informan digunakan teknik purposive sampling Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian rasionalitas masyarakat atas penolakan penggunaan kompor gas bersubsidi yaitu, masyarakat memilih untuk tidak menggunankan bantuan kompor gas bersubsidi atas dasar rasionalitas pemikirannya. Ada dua alasan yang muncul dari dalam diri masyarakat yang mempengaruhi masyarakat sehingga memilih untuk tidak menggunakannya, yang pertama lebih bersifat internal karena adanya ketakutan akibat maraknya pemberitaan di televisi yang mengatakan tabung gas LPG 3kg mudah meledak. Yang kedua karena alasan butuh uang. Selain itu alasan yang muncul dari luar individu atau eksternal yang mempengaruhi masyarakat sehingga memilih untuk tidak menggunakan paket bantuan kompor gas bersubsidi adalah karena lingkungan sosial dimana masyarakat tinggal masih banyak terdapat kayu, yang selama ini menjadi bahan bakar untuk memasak, karena dirasa maasyarakat belum membutuhkan bantuan kompor gas bersubsidi. Media audio visual yaitu televisi juga ikut menyumbang sehingga masyarakat memilih menggunakan paket bantuan bersubsidi. Pemberitaan-pemberitaan tentang tabung gas yang mudah meledak membuat masyarakat dihantui oleh kecemasan untuk menggunakannya. Selain itu pengaruh orang-orang lingkungan sekitar yang tidak menggunakan paket bantuan bersubsidi juga memiliki andil besar sehingga masyarakat memilih untuk tidak menggunakan paket bantuan kompor gas bersubsidi, dan menjualnya, dalam hal ini masyarakat diuntungkan secara materi. Kurangnya informasi tentang program konversi minyak tanah ke LPG 3kg kepada masyarakat juga mempengaruhi pikiran rasionalitas masyarakat dalam memilih suatu keputusan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectRasionalitas Masyarakaten_US
dc.subjectPenolakan Penggunaan Tabung Gas Bersubsidien_US
dc.titleRASIONALITAS MASYARAKAT ATAS PENOLAKAN PENGGUNAAN KOMPOR GAS BERSUBSIDI (STUDI KASUS PADA 8 ORANG WARGA RT 2/RW 4 DI DUSUN KRAJAN KELURAHAN SEMPUSARI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record