Show simple item record

dc.contributor.authorMuthoharoh, Uun
dc.date.accessioned2016-01-13T08:01:49Z
dc.date.available2016-01-13T08:01:49Z
dc.date.issued2016-01-13
dc.identifier.nim110210102074
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71388
dc.description.abstractFisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dan menerangkan bagaimana gejala tersebut. Dapat dikatakan bahwa hakikat fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal (Trianto, 2011:137). Sedangkan menurut Bektiarso (2000:12), fisika merupakan mata pelajaran yang tidak hanya berisi teori dan rumus untuk dihafal, tetapi fisika memerlukan pengertian dan pemahaman konsep yang dititikberatkan pada proses terbentuknya pengetahuan melalui suatu penemuan, penyajian data secara matematis dan berdasarkan aturanaturan tertentu. Dengan demikian, dalam pembelajaran siswa dituntut untuk dapat mengembangkan dan membangun pengetahuan dengan peran aktifnya dalam proses belajar mengajar. Salah satu tujuan pembelajaran fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah supaya siswa memiliki kemampuan menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mempelajari fisika dapat menimbulkan sifat disiplin dan tertib, berpikir cermat, cepat, dan tepat. Sebagaimana yang diungkapkan dalam tujuan Pendidikan Nasional yaitu mempersiapkan siswa agar mampu menghadapi perubahan-perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak atas penilaian dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari ilmu pengetahuan (Depdiknas: 2006). Pembelajaran fisika yang diharapkan saat ini adalah pembelajaran yang berorientasi pada siswa, siswa bisa terlibat aktif dalam pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator. Dewasa ini banyak model dan metode pembelajaran telah digunakan dalam dunia pendidikan untuk membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam bidang studi fisika, sistem pembelajaran yang dapat melibatkan siswa belajar aktif sangat ditentukan oleh kemampuan guru menggunakan model dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran serta tingkat kemampuan siswa.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHAREen_US
dc.titleMODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) DISERTAI METODE PICTORIAL RIDDLE DAN LATIHAN SOAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record