dc.description.abstract | Fakta di SMK Negeri 2 Jember menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa
rendah dan hasil belajar fisika siswa banyak yang berada di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya aktivitas belajar siswa di SMK Negeri 2
Jember disebabkan karena hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi serta
penggunaan media pembelajaran yang kurang merata. Rendahnya hasil belajar di
kelas disebabkan kurangnya minat siswa untuk belajar fisika, siswa jarang melakukan
kegiatan praktikum, kurangnya variasi model dan metode serta soal-soal dan LKS
yang diberikan masih menekankan pada konsep verbal dan matematis sehingga
berdampak pada kemampuan multirepresentasi fisika siswa yang masih rendah. Hal
tersebut diperoleh dari hasil wawancara dengan guru fisika di SMK Negeri 2 Jember.
Berdasarkan uraian di atas maka diadakan penelitian dengan judul model
pembelajaran generatif (generative learning) disertai LKS multirepresentasi dalam
pembelajaran fisika di SMK Negeri 2 Jember.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengkaji pengaruh model
pembelajaran generatif (generative learning) disertai LKS multirepresentasi terhadap
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika di SMK Negeri 2 Jember (2)
Mengkaji pengaruh model pembelajaran generatif (generative learning) disertai LKS
multirepresentasi terhadap kemampuan multirepresentasi siswa pada pembelajaran
fisika di SMK Negeri 2 Jember.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMK Negeri 2 Jember. Sampel penelitian ditentukan menggunakan
metode cluster random sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah posttest only control group. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,
dokumentasi, tes, dan wawancara. Analisis data menggunakan uji Independent-
Sample T-test dengan bantuan SPSS 16 untuk menjawab rumusan masalah yang
pertama dan kedua.
Untuk menguji hipotesis 1 diperoleh hasil analisis Independent-Sample T-test
dengan Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 pada pertemuan 1, 2, dan 3. Penelitian ini
menggunakan uji satu sisi (1-tailed) maka nilai Sig. (p-value) dibagi 2 sehingga pvalue
sebesar 0.000 pada pertemuan 1, 2 dan 3. Karena Sig. (1-tailed) = 0.000 lebih
kecil dari α = 0.05, maka Ha diterima. Dengan demikian model pembelajaran
generatif (generative learning) disertai LKS multirepresentasi berpengaruh signifikan
terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika di SMK Negeri 2 Jember.
Untuk menguji hipotesis 2 diperoleh hasil analisis Independent-Sample T-test dengan
Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 pada kemampuan verbal, matematis dan gambar serta
pada kemampuan grafik sebesar 0.007. Penelitian ini menggunakan uji satu sisi (1-
tailed) maka nilai Sig. (p-value) dibagi 2 sehingga p-value sebesar 0.000 pada
kemampuan verbal, matematis dan gambar serta 0.0035 pada kemampuan grafik nilai
tersebut lebih kecil dari α = 0.05, maka Ha diterima. Dengan demikian model
pembelajaran generatif (generative learning) disertai LKS multirepresentasi
berpengaruh signifikan terhadap kemampuan multirepresentasi siswa di SMK Negeri
2 Jember.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah: (1) Model pembelajaran generatif (generative learning) disertai LKS
multirepresentasi berpengaruh signifikan terhadap aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran fisika di SMK Negeri 2 Jember. (2) Model pembelajaran generatif
(generative learning) disertai LKS multirepresentasi berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan multirepresentasi siswa pada pembelajaran fisika di SMK Negeri 2
Jember. | en_US |