Show simple item record

dc.contributor.advisorHariadi, Yudha Cahyoargo
dc.contributor.advisorNurhayati, Arry Yuariatun
dc.contributor.authorNingrum, Asih Endra
dc.date.accessioned2016-01-13T04:18:51Z
dc.date.available2016-01-13T04:18:51Z
dc.date.issued2016-01-13
dc.identifier.nim051810201028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71293
dc.description.abstractPerubahan iklim yang disebabkan oleh kenaikan gas-gas rumah kaca telah mengakibatkan fluktuasi curah hujan yang tinggi dan kenaikan permukaan air laut. Kenaikan permukaan air laut yang diikuti dengan kenaikan salinitas atau kadar garam tinggi umumnya didominasi oleh senyawa garam natrium klorida (NaCl). Kondisi ini dapat menyebabkan tanah di sekitar pantai menjadi salin, sehingga hanya tanaman tertentu yang dapat tumbuh normal, serta mengganggu tanaman pertanian di sekitar pantai khususnya padi. Karenanya penelitian penentuan efek kadar NaCl maksimal pada tanaman padi sangat diperlukan. Hal ini didasarkan pada kenyataan, bahwa respon tanaman terhadap kondisi stres garam sangat bervariasi. Diketahui juga bahwa salinitas tinggi berhubungan dengan keracunan Al dan Fe, yang bersama-sama dengan unsur N dan Mg merupakan pembentuk klorofil yang menjadi bagian utama dalam fotosintesis. Gejala salah satu kekurangan unsur tersebut, yaitu klorosis berdampak pada perubahan visual daun. Melalui teknik biofisika, gejala salah satu unsur telah dapat diamati secara lebih dini melalui gejala kelistrikan daun, yaitu dengan karakteristik fotosintesis dan perubahan induksi cahaya menjadi potensial listrik permukaan daun. Penelitian efek NaCl terhadap beda potensial listrik permukaan daun tanaman bertujuan untuk dapat mengetahui kadar NaCl maksimal pada tanaman padi, serta ambang stres NaCl pada tanaman padi. Penelitian telah dilakukan pada varietas Towuti dan Ciherang dari bibit yang berumur 21 hari yang masing-masing ditumbuhkan pada media tanah subur dan tanah gumuk di glasshouse Biofisika FMIPA, dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Pengukuran beda potensial listrik permukaan daun dilakukan di laboratorium Biofisika sebanyak 5 kali dari viii masing-masing perlakuan penyiraman dengan konsentrasi NaCl 0 mM (kontrol), 100 mM, 200 mM dan 300 mM. Sebagai data pendukung dilakukan pengukuran luas permukaan daun rata-rata. Data dianalisis, dan hasil dibandingkan dengan tanaman kontrol melalui uji statistik oneway ANOVA dengan program SPSS, sedangkan perubahan visual daun diamati setiap minggunya, dan ketahanan pertumbuhan diamati hingga minggu kedelapan sampai munculnya bulir padi. Didapatkan bahwa konsentrasi NaCl yang berbeda, memberikan nilai beda potensial yang berbeda pula. Makin tinggi konsentrasi NaCl maka makin rendah beda potensial yang dihasilkan. Didapatkan juga bahwa konsentrasi NaCl 100 mM, merupakan kadar NaCl optimal, dimana tanaman masih dapat beradaptasi dengan baik, sedangkan konsentrasi NaCl 300 mM merupakan kondisi stress pada kedua varietas Towuti maupun Ciherang baik untuk media tanah subur maupun tanah gumuk. Meskipun hasil pengamatan visual daun pada konsentrasi NaCl 200 mM, gejala gangguan tanaman baru teramati pada minggu kedua dan ketiga, tetapi hasil pengamatan pada pengukuran beda potensial, jelas telah terlihat konsentrasi tersebut merupakan ambang stres bagi tanaman. Dikaitkan dengan hasil data pendukung pengukuran luas daun, menunjukkan bahwa makin tinggi konsentrasi NaCl memberikan penurunan rata-rata luas daun yang makin tinggi. Hal ini dikarenakan karena stres garam telah menyebabkan terganggunya penyerapan air dan unsur hara. Penyerapan unsur hara menyebabkan terganggunya fotosintesis dan menghambat pertumbuhan tanaman baik pada luas daun dan kumpulan daun.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPADIen_US
dc.subjectNaClen_US
dc.titleEFEK NaCl TERHADAP BEDA POTENSIAL LISTRIK PERMUKAAN DAUN TANAMAN : PENENTUAN KADAR NaCl MAKSIMAL PADA TANAMAN PADIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record