Show simple item record

dc.contributor.advisorSuharsono, Agus
dc.contributor.advisorWasiati, Inti
dc.contributor.authorAnindyarani, Rica
dc.date.accessioned2016-01-13T03:46:02Z
dc.date.available2016-01-13T03:46:02Z
dc.date.issued2016-01-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71254
dc.description.abstractMasalah kependudukan menjadi kendala yang saat ini dihadapi oleh pemerintah. Tingginya jumlah penduduk dengan ditandai dengan tingginya jumlah kelahiran menjadi faktor penyebab masalah kependudukuan. Upaya pemerintah untuk menekan jumlah kelahiran ditandai dengan mengaktifkan kembali BKKBN sebagai badan yang menangani pengendalian penduduk. Upaya pengendalian yaitu dengan memanfaatkan pria sebagai objek penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang yang mulai dikembangkan sebagai alat kontrasepsi mantap. KIE digunakan oleh BKKBN dalam usaha memperoleh akseptor yang masih belum mengetahui program tersebut. Kecamatan Banyuputih merupakan salah satu Kecamatan yang memperoleh akseptor diatas jumlah PPM pada tahun 2014. Keberhasilan perolehan akseptor tersebut tidak lepas dari usaha penyuluh, perangkat, tokoh agama serta pria itu sendiri dengan kesadarannya mengikuti program. Keberhasilan tersebut tidak lepas pula dari peranan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi yang secara terus menerus di berikan kepada calon akseptor. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah keingintahuan akan bagaimana faktor KIE mempengaruhi keberhasilan KB Pria di kabupaten Situbondo dengan studi kasus program MOP (Medis Operatif Pria)/Vasektomi di kecamatan Banyuputih. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor KIE mempengaruhi keberhasilan program KB pria di kabupaten situbondo dengan studi kasus program MOP (Medis Operatif Pria)/Vasektomi di kecamatan Banyuputih. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan publik dan implementasi kebijakan. Tipe dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan data kualitatif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive yaitu dengan hanya memilih informan yang sesuai dengan masalah dan tujuan dalam penelitian. Sedangkan untuk menganalisa data penelitian menggunakan prosedur analisis data yang dipaparkan oleh Miles dan Huberman. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa peranan KIE dalam keberhasilan program KB pria yaitu MOP (Medis Operatif Pria)/Vasektomi di kecamatan Banyuputih sangat berpengaruh. KIE digunakan oleh penyuluh dari Keluarga Berencana (KB) sebagai kiat memperoleh banyak akseptor. KIE yang dilakukan secara terus-menerus oleh pihak penyuluh mampu meyakinkan masyarakat Kecamatan Banyuputih untuk percaya bahwa program MOP (Medis Operatif Pria)/Vasektomi aman dan mau mengikuti program. Sedangkan sarana prasarana, MUPEN (Mobil Unit Pelayanan), mobil dinas, CD KIE vasektomi, surat edaran dari bupati situbondo, serta dukungan pemuka agama dengan mengeluarkan fatwa bahwa program KB MOP halal merupakan faktor pendukung keberhasilan program.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectProgram KB Priaen_US
dc.titleFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROGRAM KB PRIA DI KABUPATEN SITUBONDO (STUDI KASUS PROGRAM MOP (MEDIS OPERATIF PRIA)/VASEKTOMI DI KECAMATAN BANYUPUTIH)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record