• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS WACANA POLITIK JOKO WIDODO SAAT PEMILIHAN PRESIDEN 2014

    Thumbnail
    View/Open
    110110201002.pdf (1.538Mb)
    Date
    2016-01-13
    Author
    Kholila
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Jokowi adalah seorang politisi yang mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia 2014 lahir dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Saat kampanye pilpres, Jokowi selalu mengunakan bahasa santai yang terkesan tidak muluk-muluk dan dekat dengan masyarakat. Wacana politik Jokowi yang cenderung sederhana memiliki keunikan tersendiri karena tidak banyak tokoh politik yang menggunakan bahasa sederhan untuk membangun citra di tengahtengah masyarakat. Diksi dan gaya bahasa yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini dikaji dalam tataran ilmu pragmatik sehingga mampu mengungkap makna dan tujuan Jokowi saat berkampanye. Dalam penelitian ini, sumber data didapat dari video yang diunduh dari situs www.youtube.com kemudian ditranskrip menjadi data yang dapat dianalisis. Tiga tahap dalam penelitian ini yakni tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Tahap penyediaan data merupakan pencarian video di youtube kemudian dipilih melaui video yang paling lengkap dari segmen pertama hingga akhir, untuk selanjutnya diunduh dan disimak sehingga dapat dilakukan proses transkrip agar bisa menuju tahap penelitian selanjutnya. Tahap analisis data merupakan penyeleksian data yang sudah dalam bentuk transkrip dipilah sesuai data yang diperlukan. Metode padan yang digunakan pada penelitian ini ialah metode padan dengan alat penentu mitra wicara yang lebih dikenal dengan metode padan pragmatis. Metode terakhir yakni metode penyajian hasil analisis data, peneliti menggunakan metode informal yakni peneliti mendeskripsikan hasil pembahasan menggunakan kata-kata yang lengkap sesuai dengan fakta yang ada. Dilihat dari penggunaan diksi Jokowi saat kampanye pilpres, Jokowi lebih banyak menggunakan diksi denotatif dari pada diksi konotatif. Diksi denotatif membuktikan bahwa Jokowi cenderung menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti oleh masyarakat dalam hal penyampaian ide atau pun program-program yang direncanakan Jokowi beserta timnya. Ketepatan diksi juga sangat berpengaruh dalam kampanye sebab terbukti bahwa Jokowi lebih sering menggunakan kata kita dari pada kata saya untuk menumbuhkan kesan sopan dan menghindari citra kearogansian Jokowi di hadapan masyarakat Indonesia. Gaya bahasa juga ditemukan dalam penelitian ini. Gaya bahasa retoris yakni eufimisme, hiperbola, dan litotes. Eufimisme digunakan Jokowi untuk menimbulkan efek sopan dalam penyebutan hal-hal yang mungkin cederung tidak pantas disebutkan, seperti menyebut TKI sebagai pencari suaka. Dalam penggunaan hiperbola, Jokowi cenderung menggunakannya untuk efek-efek penegasan dalam menumbuhkan rasa percaya dari masyarakat. Gaya bahasa litotes digunakan Jokowi untuk mengisyaratkan kesederhanaan Jokowi dan kesamaan rasa antara Jokowi dengan masyarakat Indonesia kelas bawah. Gaya bahasa kiasan yakni penggunaan personifikasi, ironi, dan metonomia. Gaya bahasa personifikasi digunakan untuk menghidupkan ajakanajakan Jokowi pada masyarakat Indonesia. Dalam penggunaan ironi mengisyaratkan bahwa Jokowi juga mampu menyindir lawan politiknya yakni Prabowo untuk sekedar memperjelas perbedaan program yang diusung Jokowi dengan lawan politiknya. Metonomia digunakan Jokowi untuk menyebutkan nama-nama program yang akan dibangun Jokowi guna membuat masyarakat yakin bahwa Jokowi tidak main-main dalam pembuatan programnya. Banyaknya penggunaan frasa oleh sebab itu dan penggunaan kalimat tanya di sela-sela argumen Jokowi memberikan pengertian bahwa Jokowi memiliki idiosinkresi tersendiri sehingga ada pembeda antara Jokowi dengan orang lain. Gaya bahasa khas ini terungkap dari banyaknya data yang ditemukan dalam debat capres dan cawapres maupun kampanye Jokowi.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71138
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2318]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository