dc.description.abstract | Tebu (Saccarum officinarum) merupakan tanaman penghasil gula. Dari
waktu ke waktu industri gula selalu mengalami berbagai masalah, sehingga
Produksinya belum mampu mengimbangi besarnya dalam negeri. Beberapa
persoalan yang menyebabkan adanya permasalahan pada industri gula nasional
diantaranya adalah usaha penanaman tebu belum sepenuhya dilakukan secara
profesional, jumlah areal penanaman tebu yang terus berkurang sebagai akibat
dari konversi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian, peralihan penanaman
tebu dari lahan sawah ke lahan kering, serta iklim yang tidak menentu serta
ketidakefisienan pemupukan pada tebu yang mengakibatkan rendemen gula
menjadi rendah.
Nitrogen merupakan unsur hara makro yang di butuhkan oleh tanaman
tebu. Pupuk nitrogen diperlukan untuk pertumbuhan daun dan batang tanaman
tebu, kekurangan unsur nitrogen menyebabkan sintesis protein pada pada tanaman
tebu akan meningkat sehingga dapat menurunkan kadar gula Pemupukan tanaman
tebu yang dilakukan saat ini dengan menggunakan cara paket dosis mempunyai
kelemahan yaitu setiap tanah memiliki kandungan N yang berbeda – beda
sehingga menyebabkan suplai N yang berbeda beda pula
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suplai N terhadap hasil
panen tebu dan kadar gula serta respon pertumbuhan vegetatif tanaman tebu.
Penelitian dilaksanakan di Agrotecnopark Desa Jubung Kabupaten Jember.
Percobaan dimulai bulan juni sampai dengan Desember 2013 . Percobaan
dilakukan dengan menggunakan varietas bululawang dengan 4 ulangan dan
menggunakan Racangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 taraf suplai N, yaitu
N1 = 231 Kg N/ ha, N2=252 Kg N/ ha, N3= 273 Kg N/ ha, N4= 294 Kg N/ ha, N5=
315 Kg N/ ha, N6= 336 Kg N/ ha, N7= 357Kg N/ ha Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan sidik ragam, jika terdapat hasil berbeda nyata maka
dilakukan Uji Duncan pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perlakuan N5 (315 kg/ha)
memberikan kadar brix nira tertinggi sebesar 26,85 % sedangkan perlakuan N6
(336 kg/ha) memberikan berat segar batang tertinggi sebesar 8,08 kg/rumpun.
(2) Perlakuan N5 (315 kg/ha) memberikan respon pertumbuhan vegetatif terbaik
dengan parameter Lilit batang terbesar 10,03 cm, jumlah anakan terbanyak 5,55,
kadar klorofil tertinggi 33.8 μmol/m² dan sudut daun 38,5º sedangkan pada
perlakuan N6 (336 kg/ha) memberikan panjang batang tertinggi sebesar
204,85 cm | en_US |