Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiyono
dc.contributor.advisorSoedradjad, Raden
dc.contributor.authorArifestiananda, Sekarningrum
dc.date.accessioned2016-01-12T04:32:50Z
dc.date.available2016-01-12T04:32:50Z
dc.date.issued2016-01-12
dc.identifier.nim101510501022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71079
dc.description.abstractJamur merang (Volvariella volvaceae) merupakan salah satu spesies jamur yang dapat dikonsumsi. Bagian jamur merang yang dikonsumsi adalah bagian tubuh buah yang masih muda dan tudungnya belum berkembang. Kandungan protein yang terdapat didalam jamur merang sangat baik untuk pertumbuhan balita dan manula. Jamur merang dapat tumbuh dengan baik di media yang telah dikomposkan terlebih dahulu. Jika pengomposan sebagai media tumbuh yang dilakukan dapat berlangsung cepat maka efisiensi waktu dalam budidaya dapat tercapai. Media yang digunakan untuk penanaman jamur merang adalah menggunakan limbah pertanian yaitu jerami padi. Tambahan nutrisi pada media tumbuh juga diperlukan dalam proses pertumbuhan jamur seperti kotoran ayam. Kotoran ayam mengandung protein, karbohidrat, lemak dan senyawa organik lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh; (1)interaksi waktu pengomposan dan dosis kotoran ayam pada media terhadap hasil dan kandungan protein jamur merang, (2)waktu pengomposan terbaik pada hasil dan kandungan protein jamur merang, dan (3)dosis kotoran ayam pada media terhadap hasil dan kandungan protein jamur merang. Penelitian dilaksanakan di kumbung (rumah jamur) di Desa Mangaran Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember dimulai pada bulan Juni 2014 sampai dengan Agustus 2014. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah kotoran ayam dengan dosis 0 g/20kg jerami, kotoran ayam dengan dosis 500 g/20kg jerami, kotoran ayam dengan dosis 1000 g/20kg jerami, kotoran ayam dengan dosis 1500g/20kg jerami, dan faktor kedua adalah pengomposan 5 hari, pengomposan 10 hari, pengomposan 15 hari. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis statistik dengan menggunakan analisis ragam. Apabila terdapat perbedaan diantara kedua perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda (Uji Duncan) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1)Tidak terdapat interaksi perlakuan antara waktu pengomposan media(P) dengan dosis kotoran ayam(D) terhadap hasil dan kandungan protein jamur merang, (2)Perlakuan waktu pengomposan media(P) memberikan hasil berbeda nyata pada parameter jumlah seluruh tubuh buah dan berat total tubuh buah jamur dan berpengaruh berbeda sangat nyata pada parameter lama periode panen. Berat total tubuh buah jamur merang sebesar 3074,50g perlakuan P1 (pengomposan 5 hari). Sedangkan, kandungan protein tertinggi sebesar 167,76 mg/g perlakuan P2 (pengomposan 10 hari), dan (3)Perlakuan dosis kotoran ayam(D) yang diberikan berpengaruh tidak nyata terhadap hasil jamur merang. Dosis kotoran ayam memberikan kandungan protein tertinggi pada perlakuan D1 (kotoran ayam 500 g) sebesar 138,53 mg/g.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectJamur Merangen_US
dc.subjectJeramien_US
dc.subjectKotoran Ayamen_US
dc.titlePENGARUH WAKTU PENGOMPOSAN MEDIA DAN DOSIS KOTORAN AYAM TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN PROTEIN JAMUR MERANGen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record