dc.description.abstract | Penyakit blas, Pyricularia oryzae Cav. merupakan salah satu dari tiga penyakit utama pada padi, yang selalu dijumpai pada usahatani padi
khususnya di wilayah Jember. Penyakit tersebut 2-3 tahun terakhir di beberapa tempat menunjukkan luasan dan tingkat serangan mencapai
epidemi. Epidemi penyakit diduga ada hubungannya dengan penggunaan berbagai varietas unggul nasional anjuran yang ketahananya
terhadap penyakit blas belum banyak dilaporkan. Penyebaran penyakit blas di lapangan dapat terjadi melalui patogen yang terbawa dan
bertahan pada benih, dan epidemi penyakit diduga terjadi melalui penularan patogen yang terbawa benih pada berbagai varietas unggul
nasional anjuran. Uji efisiensi penularan penyakit blas melalui benih beberapa varietas unggul nasional anjuran telah dilakukan pada
percobaan di Laboratorium dan rumah kaca. Secara mikroskopik konidia patogen blas tidak ditemukan pada 10 varietas yang diuji
(Ciherang, Cibogo, Membramo, Way apo buru, Sintanur, Inpari sidenuk, Mekongga, IR-64, dan Towuti serta Situ bagendit sebagai
pembanding). Namun yang ditemukan ialah konidia patogen bercak coklat (Drechslera oryzae) dan Fusarium moniliforme sp. Pada
tanaman fase pembibitan juga tidak ditemukan terjadinya infeksi penyakit blas maupun penyakit lain pada padi yang tular benih. Hal
tersebut dapat terjadi karena setiap penyakit pada tanaman padi dapat terjadi pada fase pertumbuhan tanaman tertentu. Berdasarkan insidensi
penyakit pada umur tanaman 28 hst, efisiensi penularan penyakit blas lewat benih dikatagorikan cukup efisien pada Situ bagendit, Towoti,
dan Cibogo serta tidak efisien pada tujuh varietas yang lain. Derajat ketahanan menunjukkan pada varietas yang tahan penularan patogen
lewat benih tidak efisien, sedangkan pada varietas yang agak tahan penularan patogen lewat benih termasuk cukup efisien. | en_US |