dc.description.abstract | Paradigma pembelajaran saat ini mengalami perubahan yang semula berpusat
pada pendidik menjadi berpusat pada peserta didik. Pendidik diharapkan dapat
menggunakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik aktif dalam proses
pembelajaran. Hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Maron Probolinggo
menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran belum maksimal hal ini
mgakibatkan peran peserta didik di kelas menjadi sangat terbatas, peserta didik hanya
mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh pendidik dan mengerjakan tugas
yang diberikan pendidik. Hal ini berdampak pada kemamampuan berpikir kritis dan
hasil belajar peserta didik rendah. Rendahnya kemampuan berpikir kritis tersebut
terlihat dari peserta didik tidak bisa memfokuskan pertanyaan, menganalisis
argument, bertanya dan menjawab pertanyaan, bempertimbangkan apakah sumber
dapat dipercaya, mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi.
Sedangkan rendahnya hasil belajar sejarah terlihat dari nilai rata-rata kelas yang
belum tuntas. Berdasarkan latar belakang diatas, model pembelajaran murder
digunakan untuk memperbaiki permasalahan rendahnya kemampuan berpikir kritis
dan hasil belajar sejarah. Model pembelajaran murder menekankan pada keaktifan
peserta didik, sehingga dapat merubah kondisi belajar pasif menjadi aktif sehingga
mempengaruhi kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar. Berdasarkan hal tersebut, model pembelajaran murder dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan
rendahnya kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) apakah model pembelajaran
murder dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X Sos
SMA Negeri 1 Maron Probolinggo; (2) apakah penerapan model pembelajaran
murder dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah
kelas X Sos SMA Negeri 1 Maron Probolinggo.
Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X Sos SMA Negeri 1
Maron Probolinggo, dengan jumlah 30 peserta didik. Desain penelitian menggunakan
skema model Hopkins yang memiliki empat fase yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Metode pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara tes, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan kemampuan berpikir kritis
dan hasil belajar sejarah peserta didik. Persentase kemampuan berpikir kritis peserta
didik pada siklus 1 sebesar 61,00%, pada siklus 2 meningkat 20,21% menjadi
73,33%, dan pada siklus 3 meningkat 10,67% menjadi 81,16%. Persentase hasil
belajar peserta didik pada aspek kognitif peserta didik pada siklus 1 sebesar 66,66%,
pada siklus 2 meningkat 10,00% menjadi 73,33%, dan pada siklus 3 meningkat
18,17% menjadi 86,66%.
Kesimpulan dari hasil penelitian: (1) terdapat peningkatan kemampuan
berpikir kritis pada peserta didik melalui penerapan model pembelajaran murder di
kelas X Sos SMA Negeri 1 Maron Probolinggo; (2) terdapat peningkatan hasil belajar
sejarah peserta didik melalui penerapan model pembelajaran murder di kelas X Sos
SMA Negeri 1 Maron Probolinggo. | en_US |