Show simple item record

dc.contributor.advisorUmamah, Nurul
dc.contributor.advisorMarjono
dc.contributor.authorWijaya, Moh Agus
dc.date.accessioned2016-01-08T07:34:57Z
dc.date.available2016-01-08T07:34:57Z
dc.date.issued2016-01-08
dc.identifier.nim110210302042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/70823
dc.description.abstractParadigma pembelajaran saat ini mengalami perubahan yang semula berpusat pada pendidik menjadi berpusat pada peserta didik. Pendidik diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Maron Probolinggo menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran belum maksimal hal ini mgakibatkan peran peserta didik di kelas menjadi sangat terbatas, peserta didik hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh pendidik dan mengerjakan tugas yang diberikan pendidik. Hal ini berdampak pada kemamampuan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik rendah. Rendahnya kemampuan berpikir kritis tersebut terlihat dari peserta didik tidak bisa memfokuskan pertanyaan, menganalisis argument, bertanya dan menjawab pertanyaan, bempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya, mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi. Sedangkan rendahnya hasil belajar sejarah terlihat dari nilai rata-rata kelas yang belum tuntas. Berdasarkan latar belakang diatas, model pembelajaran murder digunakan untuk memperbaiki permasalahan rendahnya kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah. Model pembelajaran murder menekankan pada keaktifan peserta didik, sehingga dapat merubah kondisi belajar pasif menjadi aktif sehingga mempengaruhi kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar. Berdasarkan hal tersebut, model pembelajaran murder dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) apakah model pembelajaran murder dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X Sos SMA Negeri 1 Maron Probolinggo; (2) apakah penerapan model pembelajaran murder dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas X Sos SMA Negeri 1 Maron Probolinggo. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X Sos SMA Negeri 1 Maron Probolinggo, dengan jumlah 30 peserta didik. Desain penelitian menggunakan skema model Hopkins yang memiliki empat fase yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah peserta didik. Persentase kemampuan berpikir kritis peserta didik pada siklus 1 sebesar 61,00%, pada siklus 2 meningkat 20,21% menjadi 73,33%, dan pada siklus 3 meningkat 10,67% menjadi 81,16%. Persentase hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif peserta didik pada siklus 1 sebesar 66,66%, pada siklus 2 meningkat 10,00% menjadi 73,33%, dan pada siklus 3 meningkat 18,17% menjadi 86,66%. Kesimpulan dari hasil penelitian: (1) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik melalui penerapan model pembelajaran murder di kelas X Sos SMA Negeri 1 Maron Probolinggo; (2) terdapat peningkatan hasil belajar sejarah peserta didik melalui penerapan model pembelajaran murder di kelas X Sos SMA Negeri 1 Maron Probolinggo.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKemampuan Berpikir Kritisen_US
dc.subjectHasil Belajar Siswaen_US
dc.subjectModel Pembelajaran Murderen_US
dc.titlePENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER KELAS X SOS SMA NEGERI 1 MARON PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2014/2015en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record