dc.description.abstract | Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru SMP Negeri 2
Wuluhan diketahui bahwa siswa tergolong kurang aktif selama proses pembelajaran,
sehingga hasil belajarnya juga kurang terutama pada materi operasi bentuk aljabar.
Kebanyakan siswa hanya mendengarkan ceramah dari guru dan jarang memberikan
latihan-latihan soal pada siswa. Sehingga dalam pembelajaran pada materi ini peneliti
menggunakan metode Drill dan Resitasi karena metode Drill merupakan metode
yang menggunakan latihan-latihan mengerjakan soal secara berulang-ulang sehingga
siswa dapat mengembangkan keterampilan berhitung yang dilakukan dengan cara
meminta para siswa menghafal langkah-langkah atau rumus-rumus dalam latihan
mengerjakan soal.
Dalam penelitian ini, siswa dihadapkan dengan latihan-latihan soal yang harus
dikerjakan baik secara individu maupun kelompok. Sedangkan Resitasi merupakan
pertanggungjawaban atas tugas yang telah dikerjakan siswa baik pada saat
pembelajaran maupun di luar jam pembelajaran dengan cara mempresentasikan hasil
tugas yang telah dikerjakannya di depan kelas baik secara lisan maupun tertulis atau
dengan mengumpulkan hasil pekerjaannya secara tertulis. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode
Drill dan Resitasi, aktivitas siswa, dan ketuntasan belajar siswa setelah diterapkan
pembelajaran dengan metode Drill dan Resitasi.
Pengambilan data ini dilakukan di SMP Negeri 2 Wuluhan pada tanggal 19
Oktober 2011 – 10 November 2011. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII B
yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 19 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan jenis penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangkan metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, dokumentasi, wawancara dan tes.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Penerapan Metode Drill dan
Resitasi pada Operasi Bentuk Aljabar dapat membantu meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari. Kendala-kendala yang ditemui
dalam penerapan pembelajaran ini yaitu pada saat siswa mempertanggungjawabkan
hasil pekerjaannya dengan presentasi di depan kelas. Hal ini dikarenakan siswa masih
malu dan takut untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Dari hasil analisis data diperoleh bahwa pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode Drill dan Resitasi pada materi operasi bentuk aljabar berjalan
dengan baik, serta dapat dikatakan meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata persentase aktivitas siswa secara
klasikal pada pembelajaran 1 siklus 1 sebesar 70,7%, pada pembelajaran 2 siklus 1
sebesar 74,2%, pada pembelajaran 3 siklus 2 sebesar 81,48%, dan pada pembelajaran
4 siklus 2 sebesar 82,68%. Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada
siklus 1 mencapai 71,875%, 9 siswa yang tidak tuntas, sedangkan pada siklus 2
persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 81,25%, 6 siswa yang
tidak tuntas. Sedangkan untuk presentase aktivitaas guru secara klasikal pada
pembelajaran 1 mencapai 78,57%, pembelajaran 2 mencapai 85,71%, pembelajaran 3
mencapai 92,86%, dan pembelajaran 4 mencapai 97,62%.
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data dan pembahasan adalah
pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Drill dan Resitasi berjalan
dengan baik dan dapat meningkatkan aktivitas siswa serta ketuntasan hasil belajar
siswa khususnya pada materi operasi bentuk aljabar. | en_US |