dc.description.abstract | Hama Plutella xylostella, Aphis spp., dan Spodoptera spp., merupakan hama tanaman kubis dan bawang daun yang sudah endemis di Desa Ngadisari,
Kabupaten Probolinggo. Aplikasi Agens Pengendali Hayati (APH) menjadi alternatif pengendalian yang diharapkan dapat menekan populasi hama tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi APH Bacillus thuringiensis Berl., Heterorhabditis sp., dan Beauveria bassiana Vuill., untuk
mengendalikan hama pertanaman tumpangsari kubis-bawang daun di Ngadisari, Probolinggo. Penelitian dilaksanakan di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura
Kabupaten Probolinggo, dalam bulan September sampai dengan Desember 2013. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 5
perlakuan dengan 7 ulangan. Hasil analisis menunjukkan populasi hama P. xylostella pada perlakuan B. thuringiensis berbeda nyata pada uji Duncan dengan
taraf kepercayaan 5%, artinya perlakuan B. thuringiensis lebih efektif menekan populasi hama P. xylostella. Hal ini juga ditunjukkan dengan rendahnya
populasi hama P. xylostella pada tanaman kubis serta persentase penurunan populasi sebesar 45%. Perlakuan Nematoda Entomopatogen (NEP)
Heterorhabditis sp., paling efektif mengendalikan hama Aphis spp., dan Spodoptera spp., pada tanaman kubis dengan persentase penurunan populasi sebesar
36% dan 76%. Sedangkan pada tanaman bawang daun perlakuan APH jamur B. bassiana paling efektif menurunkan populasi pada kedua jenis hama tersebut
sebesar 33% dan 73%, perlakuan B. thuringiensis menghasilkan berat basah krop kubis dan tanaman bawang daun tertinggi dengan berat basah masing-masing
sebesar 10,03 kg dan 5,55 kg. | en_US |