dc.description.abstract | Difteri adalah suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular dan menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya yang terus meningkat. Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten yang dinyatakan berstatus KLB difteri karena ditemukannya kasus dan kejadian kematian akibat difteri. Penemuan kasus difteri tertinggi berada di Kecamatan Suboh yaitu terdapat 20 kasus dengan 2 kematian.pada tahun 2013 dan 17 kasus pada tahun 2014. Kemampuan penyelenggaraan program imunisasi perlu ditingkatkan agar program imunisasi rutin dapat berjalan dengan baik. Apabila program berjalan dengan baik maka penanggulangan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi khususnya difteri juga dapat berjalan dengan baik. Salah satu penurunan pencapaian program imunisasi di Puskesmas Suboh disebabkan oleh tidak dilakukannya salah satu indikator perencanaan program imunisasi difteri, pelaksana imunisasi yang tidak mendapatkan pelatihan teknis imunisasi serta adanya keterlambatan pelaporan hasil cakupan imunisasi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji manajemen penyelenggaraan program imunisasi difteri di Puskesmas Suboh Kabupaten Situbondo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jumlah informan sebanyak 9 informan, terdiri dari Kepala Puskesmas Suboh, programmer imunisasi, bidan pelaksana dan perawat. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara mendalam, dokumentasi dan triangulasi. Data yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Hasil penelitian kajian manajemen penyelenggaraan program imunisasi difteri di Puskesmas Suboh Kabupaten Situbondo terdiri dari perencanaan,pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi. Perencanaan program imunisasi di Puskesmas Suboh yang dilakukan terdiri dari menentukan jumlah sasaran berdasarkan jumlah bayi di tiap desa, menentukan target cakupan, menghitung kebutuhan vaksin sesuai dengan jumlah bayi yang akan diimunisasi, dan untuk perencanaan kebutuhan alat suntik, safety box serta peralatan cold chain tidak dilakukan karena telah ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, sehingga petugas imunisasi tidak merasa berkewajiban menghitung kebutuhan peralatan tersebut. Pelaksanaan program imunisasi di Puskesmas Suboh dapat dikatakan belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Permasalahan pada pelaksanaan yang belum berjalan dikarenakan sumber daya manusia yang kurang terlatih dan belum pernah mengikuti pelatihan teknis pelaksana imunisasi dan adanya keterlambatan pelaporan hasil capaian imunisasi dari bidan desa ke Kepala Puskesmas. Monitoring program imunisasi telah dilakukan setiap bulan oleh Kepala Puskesmas Suboh, sedangkan evaluasi dilakukan melalui pertemuan di Puskesmas yaitu melalui lokakarya mini dan lokakarya bulanan yang dihadiri oleh pihak internal puskesmas. | en_US |