Ability dan Willingness to Pay Pekerja Kerajinan Tangan terhadap Iuran Jaminan Kesehatan Nasional di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember
Abstract
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah pogram untuk memberikan jaminan sosial yang menyeluruh bagi bangsa Indonesia. Program tersebut diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS). Pada 1 januari 2019 pemerintah menargetkan seluruh warga Indonesia sudah tercover dengan Jaminan Kesehatan Nasional. Pada Desember 2014 cakupan kepesertaan JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan Kantor cabang Jember pada bulan Desember 2014 mencapai sekitar 310,005 peserta mandiri. Studi pendahuluan yang dilaksanakan dari 35 responden pekerja kerajinan tangan di Desa Tutul hanya diperoleh 1 responden dengan besar persentase 2,8 yang sudah mendaftar sebagai peserta JKN. 28 responden (82.3%) menyatakan tidak mampu untuk mendaftarkan dirinya serta anggota keluarganya untuk menjadi peserta JKN karena jika mereka mendaftarkan diri beserta anggota keluarganya biaya hidup untuk kehidupan sehari- hari sangatlah kurang. 29 responden (85,3 %) menyatakan tidak mau ikut JKN karena pendapatan yang diperoleh hanya cukup digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menghitung Ability dan Willingness To Pay pekerja kerajinan tangan terhadap iuran Jaminan Kesehatan Nasional di Desa Tutul, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember.
Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan Kuantitatif, terdapat 93 responden pekerja kerajinan yang berada di Desa Tutul Kecamatan Balung. Subjek ditetapkan menggunakan Systematic Random Sampling. Pendapatan adalah variabel dependent dan untuk variabel independen adalah variabel jenis pengeluaran yang dibedakan menjadi variabel jenis pengeluaran pangan, pangan non essensial dan non pangan. Besar Ability to Pay iuran JKN rumah tangga pekerja kerajinan tangan dihitung dengan menggunakan formula ATP dari pemodelan regresi linear berganda program R-Commander dan Willingness to pay menggunakan metode contigent valuation. Hasil penelitian dapat di tarik kesimpulan bahwa sebagian besar pendapatan per bulan responden tergolong sedang yakni berada pada interval ≥Rp1.024.166,- s.d ≤Rp2.560.417,-. dengan rata-rata sebesar Rp 2.048.333,- sedangkan rata-rata total pengeluaran rumah tangga mencapai Rp 1.772.374,- dan secara berturut-turut rata-rata pengeluaran pangan sebesar Rp 825.600,-, pengeluaran pangan non esensial sebesar Rp56.000,-, dan pengeluaran non pangan sebesar Rp 890.774,-. Formula perhitungan ATP yang didapatkan adalah ATP= Σ Pendapatan – Ŷ= Σ Pendapatan – (1,067 + 1,079X₁ + 1,387X3 + 1,776X4 + 1,974X6 + 1,139X7 + 1,309X8 + 0,6974X10 + 1,101X12 + 1,736X13 + 1,181X14 + 0,8741X15 + 0,9821X16 + 1,028X17 + 0,9265X18 + 1,022X20). Sebagian besar responden (89,25%) mampu membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional. Hasil pemaparan menunjukkan bahwa 41 responden memiliki kemampuan membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional untuk kelas rawat I yang besar nominalnya adalah Rp.59.500,- per orang per bulan dan terdapat 9 responden yang tidak dapat membayar iuran JKN. Penghitung rata-rata estimasi kemauan responden dalam membayar iuran JKN dengan memggunakan metode Contingent Valuation diperoleh sebesar Rp 17.962,-.Hasil dari perhitungan estimasi iuran JKN menunjukkan terdapat 50 responden dengan persentase 53,8 bersedia membayar iuran JKN dengan kategori yang tidak termasuk iuran JKN yaitu dibawah Rp 25.500,-.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]