dc.description.abstract | Sick Building Syndrome (SBS) merupakan masalah yang cukup penting untuk
diperhatikan, karena SBS pada pegawai dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas
kerja dan penurunan konsentrasi kerja. Jika hal ini terjadi kemungkinan akan terjadi penyakit
akibat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor individu
dengan kejadian SBS di Departemen Distribusi Wilayah 1 Graha Sarana PT.Petrokimia
Gresik, berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan ditemukan kejadian SBS yang
berdampak buruk bagi kesehatan pegawai, terdapat 20 pegawai yang mengalami gejala SBS diantaranya merasakan sering mata merah, sering buang air kecil, tenggorokan kering,
pusing,kondisi psikososial buruk. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan masukan bagi instansi-instansi yang memiliki tipe gedung bertingkat dan tertutup serta
menggunakan sistem pendingin udara AC dalam upaya mengurangi angka kejadian atau
meminimalkan kejadian SBS pada pegawai di sebuah gedung serta sebagai bahan kajian dan
diskusi dan penelitian lebih lanjut dalam Bidang Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan
Keselamatan Kerja.Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancang bangun menggunakan cross
sectional yang dilakukan Di Gedung Graha Sarana PT. Petrokimia Gresik Ruang Departemen
Distribusi Wilayah 1 dengan populasi sebanyak 64 pegawai. Dengan sampel yang digunakan
adalah 40 pegawai . Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keluhan atau gejala SBS,
sedangkan variabel bebasnya adalah faktor individu. Untuk Faktor individu (umur, jenis
kelamin, merokok, masa kerja dan psikososial yang didapatkan dari hasil wawancara berupa
kuisioner. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor individu
dengan kejadian SBS yang artinya ( p value < signifikan) yaitu umur dengan Sick Building
Syndrome (p value = 0,037) , Masa kerja dengan Sick Building Syndrome (p value = 0,040),
Jenis kelamin dengan Sick Building Syndrome (p value = 0,037), Merokok dengan Sick Building Syndrome ( p value 0,037) dan psikososial dengan Sick Building Syndrome (p value
= 0,018) .
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan pegawai melakukan stretching sebelum
dan sesudah melakukan pekerjaan atau peregangan, kemudian perlu dilakukan kegiatankegiatan
yang dapat mengurangi stress pegawai misalnya konseling oleh seorang yang ahli di
bidangnya dan kegiatan yang dapat menjalin keakraban antar pegawai agar kondisi
psikososial pegawai terjaga dengan baik. Kemudian disarankan bagi pihak atasan untuk
memberikan sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku masalah merokok dalam
ruangan, menjaga kondisi tubuh dengan berolahraga sesuai aturan yang dianjurkan | en_US |