dc.description.abstract | Berkembangnya bisnis perumahsakitan saat ini yang bersifat sosio-ekonomis, serta diberlakukannya sistem Jaminan Kesehatan Nasional pada tahun 2014, akan mempengaruhi persaingan antar rumah sakit yang berdampak pada perubahan konsep pemasaran rumah sakit. Hal penting yang harus diketahui rumah sakit dalam melakukan pemasaran rumah sakit yaitu bauran pemasaran (marketing mix) sebagai pengaruh eksternal, dan faktor psikologis sebagai pengaruh internal yang akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan pasien yang akan memanfaatkan pelayanan pada rumah sakit tersebut. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan data kunjungan pasien dari tahun 2010 hingga tahun 2013, ditemukan adanya penurunan jumlah kunjungan pasien rawat jalan dari tahun ke tahun sebanyak 1.363 orang atau sebesar 5,41%. Mengingat, indikator tingkat pemanfaatan rawat jalan adalah berdasarkan jumlah kunjungan per hari (dalam periode 1 tahun), serta tingkat pasien memanfaatkan tergantung dari keputusan untuk memanfaatkan, sehingga dengan adanya penurunan tingkat pemanfaatan dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan pasien untuk memanfaatkan pelayanan rawat jalan di RSD Balung adalah kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan bauran pemasaran dan faktor psikologis dengan proses pengambilan keputusan pasien dalam pemanfaatan pelayanan rawat jalan di RSD Balung Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dan dilakukan di Instalasi Rawat Jalan RSD Balung Kabupaten Jember pada bulan September 2014 - Februari 2015. Sampel penelitian ini berjumlah 136 pasien umum yang memanfaatkan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan RSD Balung Kabupaten Jember. Teknik pengambilan sampel menggunakan systemic random sampling.
ix
Metode pengambilan data menggunakan kuesioner dan data dianalisis dengan menggunakan uji asosiasi Somer’s D untuk mengetahui hubungan bauran pemasaran dan faktor psikologis dengan proses pengambilan keputusan pasien dalam pemanfaatan rawat jalan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 136 responden penelitian, responden menilai baik bauran tempat (69,9%), bauran produk (73,5%), bauran harga (45,6%), bauran orang (89%), bauran proses (71,3%), dan bauran bukti fisik (66,2%). Namun responden menilai cukup atas bauran promosi (64%). Selanjutnya responden (58,8%) termasuk dalam kategori cukup atas faktor psikologis persepsi, serta mayoritas responden termasuk dalam kategori baik atas faktor psikologis motivasi (86%) dan faktor psikologis sikap (91,2%). Sedangkan terkait dengan proses pengambilan keputusan pasien dalam pemanfaatan pelayanan rawat jalan, responden (63,2%) melakukannya dengan baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa bauran tempat (Approx Sig. = 0,002), bauran produk (Approx Sig.= 0,006), bauran harga (Approx Sig.= 0,016), bauran promosi (Approx Sig.= 0,006), bauran orang (Approx Sig.= 0,008), bauran proses (Approx Sig.= 0,009) berhubungan dengan proses pengambilan keputusan pasien dalam pemanfaatan pelayanan rawat jalan dan tidak adanya hubungan antara bauran bukti fisik dengan proses pengambilan keputusan pasien dalam pemanfaatan pelayanan rawat jalan. Selanjutnya, faktor psikologis persepsi (Approx Sig. = 0,020), faktor psikologis motivasi (Approx Sig. = 0,008), dan faktor psikologis sikap (Approx Sig. = 0,016) berhubungan dengan proses pengambilan keputusan pasien dalam pemanfaatan pelayanan rawat jalan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara bauran tempat, produk, harga, promosi, orang, proses, dengan proses pengambilan keputusan pasien, serta tidak ada hubungan antara bauran bukti fisik dengan proses pengambilan keputusan pasien. Selanjutnya ada hubungan antara faktor psikologis persepsi, motivasi, dan sikap dengan proses pengambilan keputusan pasien dalam pemanfaatan pelayanan rawat jalan RSD Balung Kabupaten Jember. | en_US |