dc.description.abstract | IPA dalam pembelajaran atau pelaksanaan pendidikan tidak hanya menyangkut dua aspek proses dan produk, tetapi lebih dari itu, dalam aspek proses diharapkan dapat munculnya sikap ilmiah. Sikap ilmiah ini meliputi objektif, teliti, terbuka, kritis dan tidak mudah putus asa. Tujuan pembelajaran Sains di SMP secara umum memberikan bekal pengetahuan tentang fisika, serta menumbuhkan sikap ilmiah pada siswa. Dengan memperhatikan perkembangan kondisi pembelajaran di SMP, maka dalam pembelajaran di kelas perlu dipelajari tentang
pentingnya konsepsi awal dalam pembelajaran fisika. Untuk itu, diperlukan pemilihan model
pembelajaran yang sesuai dengan hakikat pembelajaran fisika. Hal inilah yang mengakibatkan
tujuan belajar tidak tercapai, sehingga penyajian pembelajaran fisika harus mempertimbangkan
pendekatan, model, strategi, metode dan media yang akan digunakan. Salah satu model yang digunakan adalah model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction).
Daerah penelitian ini adalah SMPN 14 Jember yang ditentukan dengan metode purposive sampling area. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji one way-ANOVA
menggunakan SPSS 16. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A dan VIII D yang
ditentukan dengan metode cluster random sampling. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara.
Hasil belajar juga dapat dilihat dari hasil perhitungan menggunakan SPSS 16 yang telah
dilakukan dan diketahui bahwa nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 pada tingkat signifikan 0,05 atau (sig.< 0,05) yang berarti sig.(1-tailed) sebesar 0,000. Dengan demikian, hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini
dikarenakan pembelajaran yang diterapkan oleh guru menuntut siswa secara aktif terlibat dalam pembelajaran. Sehingga dapat memberikan pengalaman yang konkret bagi siswa dalam memahami konsep fisika agar lebih bermakna.
Sikap ilmiah siswa yang akan dikaji pada penelitian ini ada lima indikator yaitu obyektif,
kritis, kreatif, terbuka dan tidak mudah putus asa. Berdasarkan hasil analisis data dari sikap ilmiah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan SPSS 16, maka dapat diketahui bahwa nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,017 yang berarti nilai Sig.(1-tailed) juga sebesar
0,0085 pada tingkat signifikan 0,05 atau (sig.< 0,05). Dengan demikian, hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara sikap ilmiah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol (Ha diterima, H0 ditolak). Berdasarkan hasil analisis data nilai rata-rata post-test hasil belajar dan nilai rata-rata angket sikap ilmiah siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Adanya perbedaan pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol diduga merupakan adanya pengaruh desain pembelajaran (model pembelajaran) yang diterapkan di kelas. Hal ini
Sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (Soekamto,dkk dalam Trianto, 2010:22). Oleh karena itu, guru sebagai pengajar harus mampu memahami model-model pembelajaran dengan baik agar pembelajaran dapat terlaksana dengan
efektif serta tujuan yang akan dicapai, hasil belajar mampu dicapai dengan maksimal. | en_US |