PENGARUH PERASAN DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens (Lour) Merr.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL MENCIT (Mus musculus L.) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI KARYA ILMIAH POPULER
Abstract
Pengaruh Perasan Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr)
Terhadap Kadar Kolesterol Mencit Jantan (Mus musculus L.) dan
Pemanfaatannya Sebagai Karya Ilmiah Populer; Annisa Widyaningrum; 2015;
145 halaman; Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember
Sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr mengandung beberapa
senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan yakni flavonoid dan tanin. Flavonoid
dan tanin adalah senyawa yang bersifat polar. Senyawa- senyawa tersebut memiliki
potensi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh dari pemberian perasan daun sambung nyawa
(Gynura procumbens (Lour) Merr) terhadap kadar kolesterol mencit (Mus musculus
L); 2) konsentrasi perasan daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr)
yang paling berpengaruh terhadap kadar kolesterol mencit (Mus musculus L.); 3)
apakah produk karya ilmiah populer mengenai pengaruh perasan daun sambung
nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr) terhadap kadar kolesterol mencit (Mus
musculus L) layak untuk digunakan.
Penelitian eksperimental dilaksanakan di Laboratorium Biomedik Fakultas
Farmasi Universitas Jember, sedangkan penelitian pengembangan dilaksanakan di
FKIP Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan jumlah sampel mencit jantan BALB-C sebanyak 25 ekor dan
dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok pemberian perasan
daun sambung nyawa P1 (konsentrasi 40%); P2 (konsentrasi 60%); P3 (konsentrasi
80%), kelompok kontrol positif (simvastatin 0,026 mg/20 grBB) dan kontrol negatif.
Perlakuan dilaksanakan dalam tiga tahapan selama 29 hari. Tahap pertama yakni
aklimatisasi selama 7 hari, tahap kedua adalah induksi kolesterol selama 7 hari, tahap
ketiga adalah tahap perlakuan selama 14 hari. Pada hari ke 29 dilakukan pengukuran
kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP.
Hasil penelitian rerata selisih kadar kolesterol setelah masa perlakuan selama
14 hari yakni berturut-turut diperoleh 2,98 mg/dl; 3,89 mg/dl; 7,78 mg/dl; 19,48
mg/dl dan -13,78 mg/dl. Hasil menunjukkan bahwa pemberian perasan daun sambung
nyawa berpengaruh sangat signifikan P=0,000 (P<0,05) terhadap penurunan kadar
kolesterol total mencit. Dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian H1 yang
menyatakan perasan daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr)
memiliki kemampuan untuk menurunkan kolesterol total terbukti (H1 diterima)
sedangkan H0 yang menyatakan bahwa perasan daun sambung nyawa tidak memiliki
kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol pada mencit tidak terbukti (H0
ditolak). Adapun prosentase hasil rata-rata skor validasi buku ilmiah populer yakni
84,82%. Sehingga buku ilmiah populer sangat layak digunakan sebagai buku bacaan
masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan: 1) ada pengaruh secara
signifikan dari perasan daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr)
terhadap penurunan kadar kolesterol darah mencit (Mus musculus L); 2) konsentrasi
yang paling berpengaruh dalam menurunkan kadar kolesterol darah mencit (Mus
musculus L.) adalah konsentrasi 80% dilihat dari rerata penurunannya; 3) karya
ilmiah populer yang berjudul “Sari daun Sambung Nyawa Alternatif Antikolesterol
sangat layak digunakan sebagai bacaan masyarakat.