Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistyaningsih, Niken
dc.contributor.advisorSholikhah, Ummi
dc.contributor.authorRatnasari, Yustina
dc.date.accessioned2015-12-07T04:43:26Z
dc.date.available2015-12-07T04:43:26Z
dc.date.issued2015-12-07
dc.identifier.nim111510501116
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66845
dc.description.abstractKakao (Theobroma cacao L) merupakan salah satu komoditas perkebunan penting penyumbang devisa negara. Sumbangan devisa dari produksi kakao pada akhir tahun 2010 sebesar US $1,6 Miliar. Pengembangan tanaman kakao dapat dilakukan dengan pemenuhan bibit yang bermutu tinggi. Ada dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bibit yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam tanaman seperti ketahanan gen terhadap serangan hama penyakit, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah penggunaan media tanam. Media tanam dalam pembibitan kakao dapat menggunakan limbah hasil budidaya cacing yang disebut pupuk kascing. Kascing merupakan pupuk yang kaya akan unsur hara, mampu meningkatkan kemampuan mengikat air media tanam dan mudah didapat dan dikembangkan oleh petani. Pertumbuhan bibit kakao tergantung pula pada ketersediaan air. Kebutuhan bibit kakao terhadap air dapat dibantu dengan cara penyiraman. Air dapat menunjang pertumbuhan bibit kakao apabila diberikan sesuai kebutuhan tanaman, dan dapat pula menghambat apabila diberikan secara kurang maupun berlebih sehingga diperlukan pengkajian dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh aplikasi berbagai dosis pupuk kascing dan pemberian air yang berbeda terhadap pertumbuhan bibit kakao. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember 2014 sampai Maret 2015 di Rumah Plastik, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 4x4 dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah aplikasi dosis pupuk kascing yang terdiri dari 4 taraf yakni M0 (tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1), M1 (100g kascing/polibag), M2 (200g kascing/polibag), M3 (300g kascing/polibag). Faktor kedua adalah pemberian air yang terdiri dari 4 taraf yakni A1 (100% kapasitas lapang), A2 (75% kapasitas lapang), A3 (50% kapasitas lapang), A4 (25% kapasitas lapang). Variabel pengamatan terdiri dari 1) luas daun (cm2), 2) jumlah daun (helai), 3) tinggi tanaman (cm), 4) diameter batang (mm), 5) berat basah total (g), 6) berat kering total (g). Interaksi aplikasi berbagai dosis pupuk kascing dan pemberian air berpengaruh nyata terhadap luas daun, jumlah daun, berat basah total, serta berat kering total. Kombinasi perlakuan yang dinilai efektif untuk menunjang pertumbuhan bibit kakao adalah M1A2 (100g pupuk kascing dan 75% kapasitas lapang). Aplikasi perlakuan berbagai dosis pupuk kascing berpengaruh terhadap variabel tinggi tanaman serta diameter batang. Aplikasi pupuk kascing yang dinilai optimal sebanyak 100g/polibag (M1) dan 200g/polibag (M2). Perlakuan pemberian air memberikan pengaruh tidak nyata pada semua variabel pengamatan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)en_US
dc.subjectDOSIS PUPUK KASCINGen_US
dc.titleRESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP APLIKASI BERBAGAI DOSIS PUPUK KASCING DENGAN PEMBERIAN AIR YANG BERBEDAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record