dc.description.abstract | Cekaman kekeringan merupakan kondisi lingkungan dimana tanaman
tidak menerima asupan air yang cukup, sehingga tanaman tidak dapat melakukan
proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal serta produksi menurun.
Cekaman kekeringan adalah masalah utama pada hasil produksi tanaman di
seluruh dunia (Farooq, et.al., 2009). Hal tersebut juga dapat memicu terjadinya
cekaman oksidatif yakni suatu keadaan lingkungan yang mengalami peningkatan
Reactive Oxygen Spesies (ROS) akibat adanya suatu over reduksi dari proses
fotosintesis. Peningkatan ROS yang bersifat radikal bebas dapat menyebabkan
ketidakseimbangan antara ROS tersebut dan status antioksidan yang ada di dalam
tanaman. Tanaman yang toleran terhadap cekaman seperti tanaman sorgum akan
melakukan suatu adaptasi dengan cara memproduksi senyawa-senyawa yang
bersifat antioksidan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cekaman kekeringan
terhadap kandungan protein dan aktivitas protein antioksidan tanaman sorgum
pada setiap fase pertumbuhan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 4 variasi perlakuan yaitu pemberian PEG 0% (kontrol),
fase vegetatif PEG 10%, fase reproduktif I PEG 10%, dan fase reproduktif II PEG
10%. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman, kandungan total
protein terlarut, pola protein, dan aktivitas protein antioksidan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kandungan protein dan
aktivitas protein antioksidan pada fase pertumbuhan yang berbeda dengan
konsentrasi PEG 10%. Fase vegetatif menunjukkan kandungan protein tertinggi
yaitu 12,90 mg/g, karakter protein pada biji sorgum menunjukkan adanya
perbedaan dan aktivitas protein antioksidan yaitu pada perlakuan kontrol 52,63 %
dengan nilai IC50 67,14 μg/mL. | en_US |