Show simple item record

dc.contributor.advisorRahmawati, Atik
dc.contributor.advisorSama’i
dc.contributor.authorPutri, Luna Ardi Zasqia Adinda
dc.date.accessioned2015-12-07T03:55:20Z
dc.date.available2015-12-07T03:55:20Z
dc.date.issued2015-12-07
dc.identifier.nim100910301001
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66813
dc.description.abstractAnak tunagrahita debil memiliki tingkat ketergantungan tinggi pada orang yang ada didekatnya. Ketergantungan tersebut pada akhirnya membawa dampak bagi cara anak bersosialisasi. Cara bersosialisasi anak yang salah akan berakibat pada timbulnya perilaku maladaptive. Namun, anak tunagrahita debil masih mampu untuk dididik untuk dapat menyesuiakan diri dan tidak bergantung pada orang lain supaya anak tunagrahita mampu menjalankan fungsi sosialnya. YPAC Kaliwates merupakan organisasi pemerintah yang berupaya mengembalikan keberfungsian social anak disabilitas, termasuk anak tunagrahita. Selain memberikan bimbingan dalam bidang akademik YPAC Kaliwates juga memberikan terapi fisik dan mental. Salah satunya adalah modifikasi perilaku. Terapi ini diterapkan kepada semua siswa YPAC Kaliwates. Namun, modifikasi perilaku lebih ditekankan untuk anak tunagrahita. Tujuan dari penelitian ini ingin menjelaskan dan menggambarkan tentang modifikasi perilaku sebagai peningkat keberfungsian anak tunagrahita debil yang dilaksanakan di SDLB-BCD YPAC Kaliwates Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini mengenai modifikasi perilaku sebagai alat peningkatan keberfungsian social anak anak tunagrahita. Metode analisis yang digunakan berdasarkan triangulasi sumber. Hasil analisa yang didapat modifikasi perilaku yang diterapkan oleh SDLB BCD YPAC Kaliwates adalah pengenalan perilaku baik yang dilakakukan dengan peneladanan melalui media yang memanfaatkan media dongeng dan gambar, kemudian role model yang mengajarkan bahwa ayah, guru dan kepala sekolah adalah sosok yang pantas menjadi panutan. Kedua, melalui pemberian hadiah (reward) viii ketika anak mampu untuk menekan perilaku maladaptivenya. Ketiga, mendidik anak untuk berperilaku tegas dan sopan dengan mengajarkan anak untuk merespon positif dan mengungkapkan afeksi ketika berada dilingkungan sekitar. Keempat, memberikan punishment yang dilakukan dengan memberikan hukuman fisik ringan dan mengkombinasikan dengan role model. Kelima, kegiatan rekreasi, senam/olahraga dan kerja bakti. Keenam, mengajarkan anak agar bisa evaluasi diri. Ketujuh, mengajarkan anak untuk berkomunikasi dan menjaga persahabatan agar tumbuh perilaku prososial. Karena modifikasi perilaku dilaksanakan secara spontan sehingga tidak adanya laporan tertulis yang berbentuk daily raport, weekly raport atau monthly raport menjadi kendala dalam proses pemantauan perkembangan anak. Kemudian, tidak adanya pedoman khusus dalam melaksanakan modifikasi perilaku sehingga aksi setiap guru belum terpantau jelas oleh kepala sekolah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPENINGKAT KEBERFUNGSIAN SOSIALen_US
dc.subjectANAK TUNAGRAHITA DEBILen_US
dc.titleMODIFIKASI PERILAKU SEBAGAI PENINGKAT KEBERFUNGSIAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA DEBILen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record