dc.description.abstract | Dalam upaya menanggulangi permasalahan kemiskinan dan pengangguran yang terjadi di Indonesia, pemerintah dalam hal ini KEMENAKERTRAN (Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Republik Indonesia telah meluncurkan program pengembangan 132 desa produktif yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia, dengan tujuan untuk menciptakan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja di kawasan pedesaan, serta menjadikan desa berkembang melalui produk-produk yang dihasilkan. Dalam program pengembangan 132 desa produktif tersebut, Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember adalah salah satu desa yang berhasil di canangkan dan diresmikan sebagai desa produktif tingkat nasional oleh KEMENAKERTRAN pada tanggal 19 Januari 2013. Desa Tutul dinilai telah memenuhi kriteria untuk menjadi desa produktif, karena Desa Tutul memiliki potensi sumber daya lokal berupa kewirausahaan handycraft tasbih dan aksesoris yang dikelola oleh sebagian besar masyarakatnya dan berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Desa Tutul.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis proses pengembangan masyarakat pada desa produktif (Desa Tutul) melalui kewirausahaan handycraft tasbih dan aksesoris. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, penentuan informan menggunakan metode snowball, pengumpulan data yang dilakukan meliputi wawancara mendalam(indept interview) semi terstruktur, observasi partisipan pasif, dan dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber data.
viii
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pengembangan masyarakat pada desa produktif melalui kewirausahaan handycraft tasbih dan aksesoris di Desa Tutul melibatkan diantaranya; 1)Pemanfaatan sumber daya lokal industri handycraft tasbih dan aksesoris yang sudah ada sejak lama di Desa Tutul, pemanfaatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan penghasilan ekonomi masyarakat setempat dan meningkatkan produktivitas desa melalui penyerapan tenaga kerja. 2)melibatkan bakat, minat dan keahlian masyarakat Desa Tutul, yakni didominasi oleh pengrajin handycraft (tasbih dan aksesoris) yang telah mampu mengelola potensi sumber daya lokal yang ada di Desa Tutul menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup bersama masyarakatnya. 3)Penaksiran keuntungan-keuntungan alam dari lokalitas tertentu, juga selalu diperhatikan oleh masyarakat Tutul (pengrajin) dalam proses mengolah industri lokal handycraft khas Desa Tutul, upaya yang dilakukan pengrajin untuk menjaga keseimbangan ekologis ialah dengan mendaur ulang limbah-limbah sisa industri menjadi produk yang memiliki nilai guna. Dan 4)melibatkan dukungan dari pemerintah setempat, yaitu pemerintah Desa Tutul telah memberikan dukunganya dalam bentuk peranannya sebagai perantara (broker), pemercepet perubahan (enabler), dan sebagai pendidik (educator) kepada masyarakat Tutul terutama pengrajin dalam upaya mengembangkan potensi ekonomi lokal Desa Tutul. | en_US |