dc.description.abstract | Tanjung (Mimusops elengi Linn) adalah salah satu sumber daya alam hayati indonesia yang memiliki kandungan senyawa alami antimikroba,dan mengandung beberapa senyawa yang dapat berperan sebagai antifungi. Tanaman tanjung memiliki potensi sebagai fungisida nabati dalam menghambat pertumbuhan jamur yang sering kali menginfeksi tanaman budidaya termasuk salah satunya dalam menghambat jamur Fusarium moniliforme. F. moniliforme merupakan cendawan yang sering ditemukan menginfeksi biji atau benih jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antifungi ekstrak biji, daun, kulit pohon Tanjung terhadap pertumbuhan F. moniliforme secara in vitro dan in vivo.
Penelitian dilaksanakan di laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama macam bahan yaitu ekstrak biji (B), daun (D), kulit pohon tanjung(K). Faktor kedua konsentrasi perlakuan yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Uji antifungi ekstrak secara in vitro menggunakan metode difusi kertas cakram dan secara in vivo menggunakan metode seed treatment.
Hasil penelitian menunjukan efektivitas antifungi tertinggi dalam menghambat pertumbuhan jamur F.moniliforme secara in vitro terdapat pada perlakuan ekstrak biji tanjung dengan konsentrasi 100% (K4B). Sedangkan pada uji in vivo pengaruh pemberian ekstrak biji, daun dan kulit pohon tanjung dengan konsentrasi yang ditentukan tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap Intensitas serangan Fusarium moniliforme pada biji jagung. | en_US |