Show simple item record

dc.contributor.advisorSubroto, Gatot
dc.contributor.advisorSetyawan, Hidayat Bambang
dc.contributor.authorGhozali, M. Imam
dc.date.accessioned2015-12-07T03:16:01Z
dc.date.available2015-12-07T03:16:01Z
dc.date.issued2015-12-07
dc.identifier.nim081510501184
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66799
dc.description.abstractBudidaya tanaman ubi jalar dengan sistem tumpangsari dengan tanaman jagung, terdapat kendala yang mendasar yaitu terjadi persaingan antara kedua tanaman yang meliputi persaingan hara, ketersediaan air, dan yang paing utama adalah persaingan terhadap perolehan radiasi matahari. Persaingan tersebut menyebabkan terjadinya penaungan pada ubi jalar yang bertajuk lebih rendah sehingga dapat menurunkan hasil umbi. Pengaturan waktu tanam dimaksudkan untuk menekan kompetisi antar tanaman dalam memperebutkan faktor-faktor tumbuh. Selain pengaturan waktu tanam, varietas ubijalar juga menjadi faktor produksi karena berkaitan dengan daya adaptasi terhadap lingkungan tumbuh khususnya pada pola tanam tumpangsari dengan tanaman jagung. Oleh karena itu harus diuji lebih lanjut mengenai pengaruh waktu tanam dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar pada sistem tanam tumpangsari dengan jagung. Percobaan dilaksanakan di Dusun krajan, Desa Sumberdanti, Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan terhitung mulai bulan Juli 2013 sampai Desember 2013.Percobaan ini menggunakan rancangan split-plot yang terdiri dari 2 faktor dan 2 ulangan.Faktor waktu tanam sebagai petak utamayaitupengaturan waktu tanam jagung meliputi 0 hst, 7 hst, dan 14 hst ubi jalar Faktor varietas sebagai anak petakyaitu varietas yang terdiri dari8 varietas, yaitu Sawentar, Lokal, Beta-2, Antin, Sari, Kidal, Beni Azuma, danPapua Salossa.Variabel pengamatan yang dilakukan adalah panjang batang, jumlah cabang ubi jalar, jumlah umbi ubijalaryang dapat dipasarkan, bobot umbi yang dapat dipasarkan dan bobot total umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas ubi jalar Papua salosa dengan waktu tanam jagung 14 hari setelah tanaman ubi jalar pada sistem tumpangsari memberikan hasil umbi tertinggi dengan jumlah umbi dapat dipasarkan sebanyak 10 umbi, dan bobot umbi dapat dipasarkan 1866 gram. Pengaturan waktu tanam jagung 14 hari setelah tanam ubi jalar pada sistem tanam tumpang sari memberikan hasil terbaik terhadap bobot total umbi ubi jalar yaitu 1570 gram.Varietas ubi jalar berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap hasil umbi ubi jalar. Diperoleh varietas yang mampu beradaptasi persaingan antar tanaman tumpangsari dengan jagung yaitu varietas Papua Salosa dengan hasil bobot total umbi 3092,33 gram.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectUBIJALARen_US
dc.subjectSISTEM TUMPANGSARIen_US
dc.subjectJAGUNGen_US
dc.titlePENGARUH BEBERAPA VARIETAS DAN WAKTU TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBIJALAR PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN JAGUNGen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record