Show simple item record

dc.contributor.advisorRestanto, Didik Pudji
dc.contributor.advisorSoeparjono, Sigit
dc.contributor.authorALFIAN, FIRDHA NARULITA
dc.date.accessioned2015-12-07T03:07:21Z
dc.date.available2015-12-07T03:07:21Z
dc.date.issued2015-12-07
dc.identifier.nim101510501013
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66794
dc.description.abstractMetode embriogenesis somatik sangat dipertimbangkan untuk perbanyakan tanaman secara in-vitro karena keuntungannya seperti laju pertumbuhaan yang tinggi, berpotensi untuk meningkatkan hasil perbanyakan menggunakan bioreactor, dan untuk memproduksi benih sintetik. Perkembangan embrio somatik sebagian besar dipengaruhi oleh zat pengatur tumbuh (ZPT), sumber eksplan, sumber nitrogen dan karbon. Auksin mempunyai peran penting untuk menginduksi kalus dimana 2,4-D merupakan auksin yang paling banyak digunakan dalam perbanyakan tanaman secara in-vitro. Tujuan dari penellitian ini adalah untuk menemukan metode mikropropagasi yang cepat untuk tebu varietas unggul NXI 1-3 melalui embriogenesis somatik. Percobaan dilakukan di Laboratorium Divisi Biologi Molekuler dan Bioteknologi, CDAST Universitas Jember dari September 2014 hingga Februari 2015. Gulungan daun diisolasi dari tanaman tebu yang sehat dan berumur 6 bulan yang berasal dari lapang kemudia ditumbuhkan pada media MS (IK1, IK2, IK3) yang mengandung 2,4-D (0,3, dan 4 ppm) dengan Casein Hydrolisate (300 ppm) untuk menginduksi kalus embriogenik. Kalus embriogenik kemudian diproliferasikan di media MS (PK1, PK2, PK3) yang mengandung 2,4-D (0, 1.5, 2 ppm) dengan Casein Hydrolisate (300 ppm) dan L-Proline (560 ppm), kemudian diregenerasikan pada media MS (RK1, RK2, RK3, RK4, RK5) dengan atau tanpa Casein Hydrolisate (300 ppm) dan L-Glutamine (100 ppm). Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor (perbedaan level zat pengatur tumbuh) dilanjutkan dengan uji berjarak Duncan (DMRT) level 5% pada tahap induksi kalus dan kontras orthogonal pada tahap regenerasi kalus. Hasil uji DMRT menunjukkan bahwa media IK1 (kontrol) tanpa adanya penambahan ZPT sangat berbeda nyata terhadap media dengan penambahan ZPT (media IK2 dan IK3) pada parameter waktu induksi kalus dan presentase kalus yang terbentuk. Penambahan auksin dalam percobaan ini yaitu 4 ppm 2,4-D (media IK3), memberikan hasil terbaik diikuti dengan pemberian 3 ppm 2,4-D (media IK2). Embrio somatik terbentuk pada tahap proliferasi kalus. Inkubasi kalus embriogenik pada perlakuan media proliferasi kalus setelah 2 minggu menunjukkan kemunculan tahapan-tahapan embrio somatik hanya pada media PK2 dan PK3. Sedangkan media PK1 menghasilkan kalus yang kecokelatan. Sementara itu, hasil uji kontras orthogonal menunjukkan bahwa penambahan asam amino L-Glutamin dan Casein Hydrolisate memberikan respon yang lebih baik untuk regenerasi planlet.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMIKROPROPAGASIen_US
dc.subjectTANAMAN TEBUen_US
dc.subjectEMBRIOGENESIS SOMATIKen_US
dc.subjectVARIETAS NXI 1-3en_US
dc.titleMIKROPROPAGASI TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) VARIETAS NXI 1-3 MELALUI EMBRIOGENESIS SOMATIKen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record