dc.description.abstract | Salah satu taman nasional di Indonesia yang ada di kawasan Jawa Timur
yaitu Taman Nasional Baluran. Luas Taman Nasional Baluran (TNB) berdasarkan
Keputusan Menteri Kehutanan No. 279/Kpts-VI/1997 adalah 25.000 ha. Secara
geografis, Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten
Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Taman Nasional Baluran berdekatan dengan
lima desa dari dua kecamatan dan kabupaten yang berbeda antara lain Desa
Wonorejo, Desa Sumberwaru, Desa Sumberanyar yang terletak di Kecamatan
Banyuputih Kabupaten Situbondo, sedangkan dua desa lainnya yaitu Desa
Bajulmati dan Desa Watukebo yang terletak di Kecamatan Wongsorejo
Kabupaten Banyuwangi. Kawasan Taman Nasional Baluran memiliki sumberdaya
hutan yang sangat melimpah. Hal ini memungkinkan masyarakat sekitar untuk
mengambil hasil hutan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pola pemanfaatan hasil
hutan oleh masyarakat Desa Penyangga Taman Nasional Baluran di Wilayah
Kabupaten Situbondo, (2) mengetahui kontribusi hasil hutan terhadap pendapatan
masyarakat Desa Penyangga Taman Nasional Baluran di Wilayah Kabupaten
Situbondo, dan (3) mengetahui strategi peningkatan pendapatan masyarakat Desa
Penyangga Taman Nasional Baluran di Wilayah Kabupaten Situbondo.
Penentuan daerah atau tempat penelitian menggunakan purposive methods.
Metode penelitian yang digunakan metode dekriptif dan analitis. Metode
pengambilan contoh yang digunakan yaitu purposive sampling dan quota
sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kontribusi
pendapatan dan analisis medan kekuatan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) pemanfaatan hasil hutan
dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu pemanfaatan hasil hutan untuk
memenuhi kebutuhan sendiri (konsumsi) dan pengelompokan hasil hutan untuk
dijual sebagai pendapatan rumahtangga, (2) kontribusi hasil hutan terhadap
pendapatan masyarakat Desa Penyangga Taman Nasional Baluran di Wilayah
Kabupaten Situbondo adalah sebesar (67%) dan dikategorikan dalam kriteria
tinggi (K 50% - 75%), serta (3) strategi yang dapat direkomendasikan adalah
adanya pendidikan non formal bagi masyarakat Desa Penyangga Taman Nasional
Baluran dengan cara pelatihan, pendampingan, dan pengawasan. | en_US |