| dc.description.abstract | Produktivitas kopi Indonesia saat ini masih rendah jika dibandingkan
dengan produktivitas kopi negara-negara lain. Faktor dari rendahnya produktivitas
tersebut adalah kurang terawatnya tanaman dan gangguan organisme pengganggu
tanaman (OPT). Usaha pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) kopi
ditingkat petani kopi masih selalu mengandalkan pestisida sintetis. Pemakaian
insektisida sintetis dapat menimbulkan berbagai permasalahan. Untuk
menghindari pemakaian insektisida sintetis secara terus-menerus, maka
diperlukan suatu alternatif pengendalian hama yang efektif namun ramah
lingkungan. Pengendalian hama yang ramah lingkungan adalah menggunakan
pestisida nabati, salah satunya menggunakan umbi gadung. Gadung merupakan
salah satu jenis tumbuhan yang mengandung senyawa beracun yaitu dioskorin
yang dapat mempengaruhi mortalitas dan biologi hama. Tujuan dilaksanakan
penelitian lebih adalah mengetahui pengaruh ekstrak gadung terhadap
pertumbuhan bibit kopi dan serangan hama pada tanaman kopi.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok.
Perlakuan pada percobaan ini yaitu empat taraf konsentrasi aplikasi dengan enam
kali ulangan. Konsentrasi aplikasi yang digunakan yaitu 0% sebagai kontrol, 5%
(5 ml/100 ml) diaplikasikan 12 kali dengan interval 1 minggu, 10% (10 ml/100
ml) diaplikasikan 6 kali dengan interval 2 minggu, dan 15% (15 ml/100 ml)
diaplikasikan 4 kali dengan interval 3 minggu. Pengamatan dilakukan pada
pertambahan panjang batang, diameter batang, jumlah daun, dan populasi hama.
Hasil pengamatan kemudian dianalasis menggunakan analisis ragam dengan taraf
5%. Perlakuan yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan uji Duncan pada
taraf 5%. | en_US |
