dc.description.abstract | Tingginya laju permintaan pasar terhadap rimpang jahe setiap tahun yang
semakin meningkat belum dapat dipenuhi oleh produksi jahe di Indonesia.
Kondisi tersebut terjadi karena terbatasnya sentra lahan pertanian jahe, sistem
budidaya jahe yang masih konvensional dan rendahnya bahan organik dalam
tanah, serta penggunaan pupuk anorganik yang mahal seringkali meningkatkan
biaya produksi tanaman jahe dan tidak aman bagi lingkungan maupun kesehatan.
Penerapan budidaya nonkonvensional dengan sistem budidaya polybag dan
pemberian pupuk organik serta penggunaan media tanam organik diharapkan
mampu untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanaman jahe.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk
organik terhadap pertumbuhan dan hasil rimpang tiga varietas jahe. Percobaan
dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 sampai dengan Januari 2011 di kebun
Agrotechnopark Fakultas Pertanian Universitas Jember. Perlakuan disusun dalam
rancangan faktorial 3 x 4 menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga
ulangan. Faktor pertama adalah varietas jahe yang terdiri dari tiga taraf yaitu
V1(jahe gajah), V2(jahe emprit), V3(jahe merah), sedangkan faktor kedua adalah
konsentrasi pupuk organik terdiri dari empat taraf yaitu K0(kontrol), K1(5
gram/liter), K2(10 gram/liter), K3(15 gram/liter).
Hasil yang diperoleh adalah faktor varietas berpengaruh sangat nyata
terhadap tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah mata tunas, berat basah tanaman,
berat kering tanaman, berat rimpang, volume rimpang dan kandungan klorofil,
berpengaruh nyata terhadap ILD serta tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah
daun. Hasil yang terbaik pada sembilan parameter tersebut terdapat pada jahe
emprit. Konsentrasi pupuk organik tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh
parameter. Begitu juga interaksi macam varietas jahe dan konsentrasi pupuk
organik tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter yang diamati. | en_US |