Show simple item record

dc.contributor.advisorYuswadi, Hary
dc.contributor.authorMaharani, Aprillia
dc.date.accessioned2015-12-04T09:05:30Z
dc.date.available2015-12-04T09:05:30Z
dc.date.issued2015-12-04
dc.identifier.nim100910302021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66522
dc.description.abstractBuruh perkebunan di Jember masih hidup dalam kemiskinan. Nasib mereka sering tidak diperhatikan oleh perusahaan perkebunan, mendapat ketidakadilan dan eksploitasi. Sehingga masih belum memiliki kesejahteraan. Oleh karena itu, mereka sering melakukan perlawanan kepada perusahaan. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana bentuk eksploitasi dan perlawanan simbolik buruh lepas perkebunan di PDP Sumber Wadung Kabupaten Jember. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan, menelaah dan menganalisis bentuk eksploitasi dan perlawanan simbolik buruh lepas perkebunan di PDP Sumber Wadung Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan di Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dipakai antara lain observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh lepas di PDP Sumber Wadung mengalami eksploitasi oleh perusahaan perkebunan. Eksploitasi tersebut antara lain penyimpangan prosedur kerja, merampas hak-hak buruh, mengurangi standar pengupahan, mengeksploitasi tenaga mereka, serta melakukan manipulasi. Eksploitasi telah membuat taraf hidup buruh rendah karena upah yang tidak sesuai standar dan hak-hak mereka yang tidak terpenuhi. Namun tidak ada pilihan lain selain bekerja sebagai buruh karena kondisi lapangan pekerjaan dan ketrampilan yang minim. Pada akhirnya mereka tetap bertahan menjadi buruh perkebunan agar tetap dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Meskipun hubungan antara buruh dengan kaum elit bersifat eksploitatif dan tidak ada pertukaran yang sepadan. Situasi ironis ini menyebabkan mereka melakukan perlawanan baik secara terbuka dan simbolis. Perlawanam simbolis mereka antara lain mencampur getah karet dengan air, mengulur waktu kerja, memudarnya rasa patuh dan hormat kepada atasan, serta menurunnya semangat kerja. Perlawanan ini dilakukan sehari-hari oleh buruh lepas sebagai alat politis mereka sendiri agar mengurangi tekanan dari eksploitasi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEksploitasien_US
dc.subjectPerlawanan Simboliken_US
dc.subjectBuruh Lepasen_US
dc.subjectPerusahaan Daerah Perkebunanen_US
dc.titleBENTUK EKSPLOITASI DAN PERLAWANAN SIMBOLIK BURUH LEPAS PADA PERUSAHAAN DAERAH PERKEBUNAN (PDP) SUMBER WADUNG KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record