dc.description.abstract | Pembelajaran matematika merupakan bagian dari pendidikan nasional, yang memiliki
peranan penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi karena dapat dikatakan bahwa
matematika menjadi ilmu yang mendasari ilmu pengetahuan lainnya. Salah satu bidang kajian
dalam matematika adalah geometri. Dalam mempelajari geometri, siswa membutuhkan suatu
konsep yang matang sehingga siswa mampu menerapkan keterampilan geometri yang dimiliki
seperti menvisualisasikan, mengenal bermacam-macam bangun datar dan ruang, mendeskripsikan
gambar, mensketsa gambar bangun, melabel titik tertentu, dan kemampuan untuk mengenal
perbedaan dan kesamaan antar bangun geometri. Selain itu, di dalam memecahkan soal geometri
dibutuhkan pola berpikir dalam menerapkan konsep dan keterampilan dalam memecahkan
masalah tersebut. Keterampilan geometri yang dimaksud adalah keterampilan siswa dalam belajar
geometri terdiri dari 5 keterampilan, yaitu: (1) keterampilan visual (visual skill); (2) keterampilan
verbal (descriptive skill); (3) keterampilan menggambar (drawing skill); (4) keterampilan logika
(logical skill); dan (5) keterampilan terapan (applied skill). Kelima keterampilan tersebut sangat
berpengaruh terhadap hasil tes geometri siswa. Pada permasalahan geometri, keterampilan
geometri siswa dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan rencana dalam pemecahan
masalah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan geometri siswa
berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan soal geometri pokok
bahasan segiempat pada siswa kelas IX-A SMP Negeri 1 Cermee. Pada penelitian ini dilakukan
analisis terhadap keterampilan geometri siswa. Keterampilan geometri yang dianalisis hanya
mencakup tiga keterampilan saja, yaitu keterampilan visual, keterampilan verbal dan keterampilan
ix
menggambar karena keterbatasan dari peneliti yang hanya mampu mencakup tiga keterampilan
geometri tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Pendeskripsian pada penelitian ini dilakukan dengan memberikan gambaran mengenai
keterampilan geometri siswa dalam menyelesaikan soal geometri pokok bahasan segiempat
berdasarkan tingkat kemampuan matematikanya. Instrumen yang digunakan adalah tes 1
(Kemampuan Matematika), Tes 2 (Keterampilan Geometri), pedoman wawancara, serta lembar
validasi tes 2. Pengambilan data dimulai pada tanggal 30 Januari 2015 sampai dengan 03 Februari
2015. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan wawancara. Analisis data
pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis adalah hasil tes 1, tes
2 dan hasil wawancara mendalam terhadap jawaban siswa.
Berdasarkan data hasil lembar validasi yang berisi tentang kesesuaian soal dengan
indikator, kesesuaian bahasa, alokasi waktu dan petunjuk pada soal, maka diperoleh bahwa tes
tersebut valid dengan beberapa saran revisi. Kemudian dilakukan revisi terhadap tes, sehingga tes
tersebut dikatan valid dan dapat digunakan untuk penelitian.
Setelah data pertama yaitu hasil tes 1 (kemampuan matematika) didapat, dilakukan
diskusi dengan guru matematika kelas tersebut untuk menentukan tiga siswa yang mewakili siswa
tingkat kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. ketiga siswa tersebut kemudian akan
diberikan tes 2 (keterampilan geometri) dan akan melalui serangkaian wawancara tentang
jawabannya pada tes 2. Setelah hasil wawancara diperoleh, kemudian dianalisis. Dari hasil analisis
tersebut diperoleh kesimpulan bahwa siswa berkemampuan matematika tinggi memiliki
keterampilan visual, verbal dan menggambar. Siswa berkemampuan matematika sedang memiliki
keterampilan visual, dan siswa berkemampuan matematika rendah juga memiliki keterampilan
visual. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa siswa berkemampuan matematika sedang
dan rendah sama-sama hanya memiliki keterampilan visual, namun terdapat perbedaan diantara
keduanya, misal untuk soal pertama siswa berkemampuan matematika sedang mampu menjawab
poin terakhir dengan tepat dan sekaligus mampu memenuhi indikator keterampilan visual yaitu
mempresentasikan representasi model, sedangkan siswa berkemampuan matematika rendah
sebaliknya. | en_US |