dc.description.abstract | Pestisida adalah salah satu bagian penting dalam bidang pertanian
khususnya untuk membantu mengendalikan organisme pengganggu tanaman.
Penggunaan pestisida akan menimbulkan dampak pada manusia, lingkungan dan
sosial ekonomi. Dampak penggunaan pestisida pada manusia dapat mengenai
pengguna langsung yaitu petani maupun konsumen yang mengkonsumsi hasil
pertanian tersebut. Pestisida yang menempel pada tanaman akan menimbulkan
masalah residu; sedangkan pestisida yang terbuang akan mencemari lingkungan
baik air, tanah dan udara. Kontaminasi pestisida secara langsung dapat
mengakibatkan keracunan akut maupun kronis terhadap penggunanya. Sedangkan
untuk masyarakat luas, risikonya berupa keracunan residu pestisida yang terdapat
dalam produk pertanian.
Semangka merupakan komoditi unggulan di Kabupaten Jember salah
satunya terdapat di kecamatan Puger yakni di Desa Mojosari. Penggunaan
pestisida yang tergolong tinggi dan masa tanam yang berlangsung sepanjang
tahun memungkinkan penyemprotan dilakukan secara rutin serta adanya keluhan
masyarakat yang merasa batuk dan tenggorakan terasa serak setelah
mengkonsumsi buah semangka mengindikasikan adanya bahan asing dalam buah
semangka dalam hal ini residu pestisida.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui
penggunaan pestisida dan kandungan residu pestisida pada tanah dan buah
semangka di Desa Mojosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2014 sampii April 2015. Sampel penelitian ini
adalah petani semangka yang berjumlah 30 orang, tanah pertanian semangka dan
buah semangka jenis Quality. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan
metode komposit yaitu satu sampel komposit yang mewakili lahan pertanian
semangka, terdiri dari 5 titik lkasi lahan pertanian yang sedang ditanami
semangka jenis Quality. Sedangkan sampel semangka sebanyak 1 buah semangka
jenis Quality yang dipilih secara acak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Petani semangka di Kelompok Tani
Subur Jaya Desa Mojosari kecamatan Puger Kabupaten Jember berusia 18-<40
dan 40-60 tahun. Seluruh petani berjenis kelamin laki-laki dengan tingkat
pendidikan mayoritas SD/sederajat, mempunyai masa kerja yang cukup lama
yaitu > 5 tahun, dan sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan tentang
pestisida dengan kategori cukup. Penggunaan pestisida oleh petani disesuaikan
dengan serangan yang terjadi. Dari 13 jenis pestisida yang digunakan, beberapa
diantaranya tidak sesuai dengan jenis komoditi yang disarankan pada label. Waktu
aplikasi penyemprotan menggunakan sistem kalender (rutin), penyemprotan
dilakukan pada pagi atau sore saat cuaca tidak berangin dengan frekuensi
penyemprotan yang tidak menentu yaitu 3-4 hari sekali jika tidak ada serangan
dan 1-2 hari sekali saat terjadi serangan. Awal penyemprotan dilakukan 7 hari
setelah tanam dan akhir penyemprotan disesuaikan dengan serangan yang terjadi.
Pestisida diaplikasikan dengan cara disemprot, namun sebagian besar petani tidak
menggunakan alat pelindung diri saat melakukan penyemprotan. Berdasarkan
hasil uji laboratorium diketahui bahwa kandungan residu pada tanah dan buah
semangka masih dibawah batas yang diizinkan yakni 0,025 ppm untuk tanah dan
0,01 ppm untuk buah semangka.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
menetapkan kebijakan terkait penggunaan pestisida khususnya pada lingkungan
dan hasil pertanian. | en_US |