dc.description.abstract | Republik Afrika Tengah adalah negara yang sebagian besar wilayahnya
merupakan tanah yang kering. Negara ini tidak pernah lepas dari konflik sejak
kemerdekaannya dari Perancis pada tahun 1960. Sejak kemerdekaan pertama dan
6 Presiden yang memimpin Republik Afrika Tengah, terus mengalami konflik dan
kudeta. Setiap periode pemerintahan di Republik Afrika Tengah selalu dikudeta
oleh militernya sendiri. Lemahnya negara dan tidak adanya peran pemerintah di
wilayah utara membuat mudahnya akses masuk perbatasan ke Republik Afrika
Tengah. Sehingga menyebabkan senjata dan pemberontak dari negara luar mudah
masuk. Pembangunan di wilayah utara tidak merata, di sebagian wilayah tersebut
fasilitas masih tertinggal jauh dibandingkan di pusat ibukota Bangui. Hal ini
menyebabkan pemberontak kecewa dan melakukan kudeta terhadap rezim Bozize.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya
pemberontakan Seleka di Republik Afrika Tengah. Metode yang digunakan
penulis dalam menganalisis data adalah metode penelitian kualitatif dan dianalisis
secara deskriptif.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pemberontakan dilakukan Seleka
di Republik Afrika Tengah disebabkan karena lemahnya negara, tidak adanya
infrastruktur yang baik dan peran pemerintah di bagian utara. kesenjangan
ekonomi dan pembangunan di wilayah utara dan pusat sangat berbeda. Di wilayah
utara masih sangat tertinggal dibandingkan wilayah pusat. Tidak adanya peran
pemerintah dan kondisi negara tetangga yang tidak stabil penuh dengan konflik
membuat Republik Afrika Tengah rawan konflik. Lemahnya pengawasan
perbatasan membuat akses masuk pemberontak dan persenjataan mudah masuk ke
Republik Afrika Tengah. Senjata ini lantas digunakan oleh para pemberontak
melakukan kudeta terhadap Presiden Bozize. | en_US |