dc.description.abstract | Program keahlian akuntansi di SMK merupakan program keahlian yang
memuat suatu kompetensi yang harus dikuasai peserta didik baik berupa konsep teori
maupun praktek yang harus dilakukan. Peserta didik beranggapan bahwa akuntansi
merupakan mata pelajaran yang sulit dan rumit terutama bagi kelas X. Hal tersebut
menuntut guru untuk memiliki strategi yang tepat dalam menyampaikan materi secara
menarik, salah satunya dengan menggunakan modul pembelajaran. Penerapan
Kurikulum 2013 di beberapa sekolah percontohan salah satunya di SMK Negeri 1
Jember tidak diimbangi dengan penyediaan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
dalam K13. Untuk mengatasi hal tersebut guru membuat handout sebagai bahan ajar
yang disesuaikan dengan materi. Namun, penggunaan bahan ajar tersebut kurang
memberikan hasil yang maksimal yang ditunjukkan dengan siswa kurang antusias
dalam menggunakan bahan ajar (handout) tersebut, sering berbicara sendiri saat
proses pembelajaran, guru masih harus mengulang-ulang penjelasannya, dan hasil
belajar siswa yang kurang memuaskan. Dengan demikian diperlukan pengembangan
terhadap bahan ajar yang selama ini digunakan agar lebih menarik, efisien, dan
efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 yang menarik, efisien, dan efektif pada kompetensi
dasar mendeskripsikan mekanisme debet dan kredit untuk siswa kelas X Ak.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan 4-D yang
disarankan oleh Thiagarajan yang dimodifikasi menjadai 3-D (define, design, dan
ix
develop). Ujicoba produk dilakukan sebanyak dua kali (terbatas dan lebih luas)
dilakukan setelah tahap validasi modul oleh para validator. Ujicoba terbatas
dilakukan pada 10 siswa kelas X Ak 2 dan ujicoba lebih luas dilakukan pada 39 siswa
kelas X Ak 3 di SMK Negeri 1 Jember.
Model pengumpulan data yang digunakan, yaitu metode angket, wawancara,
tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi: (1) Uji tingkat daya tarik media dengan menskor hasil angket respon siswa
pada ujicoba terbatas dan lebih luas; (2) Uji tingkat efisiensi media diketahui dari
hasil pengamatan dan wawancara peneliti dengan guru pengampu mata pelajaran
akuntansi dan siswa kelas X Ak; serta (3) Uji tingkat efektifitas modul dilakukan
dengan membandingkan hasil belajar pretest (sebelum menggunakan modul yang
dikembangkan) dan postest (sesudah menggunakan modu yang dikembangkan).
Hasil validasi tahap II menunjukkan bahwa modul akuntansi berdasarkan
kurikulum 2013 merupakan modul (bahan ajar) yang layak untuk diujicobakan
dengan rata-rata skor penilaian oleh para validator 80,5%. Kemudian modul tersebut
diujicobakan pada ujicoba terbatas dan ujicoba lebih luas, yang hasilnya
menunjukkan bahwa modul akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 merupakan modul
yang menarik, efisien, dan efektif. Pada ujicoba lebih luas diperoleh rata-rata hasil
skoring respon siswa terhadap modul tersebut sebesar 83% (sangat menarik); rata-rata
nilai hasil belajar peserta didik yang meningkat dari 70,50% menjadi 90,89% dengan
waktu belajar lebih sedikit dibandingkan dengan waktu yang dialokasi dalam silabus.
Produk yang dihasilkan berupa modul akuntansi berdasarkan kurikulum 2013
pada kompetensi dasar mendeskripsikan mekanisme debet dan kredit yang menarik,
efisien, dan efektif ini dapat dimanfaatkan oleh siswa kelas X Ak sebagai bahan ajar
dalam mempelajari akuntansi dan dapat dikembangkan pula pada kompetensi dasar
lainnya. | en_US |