dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara
stres kerja dengan prestasi pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Jember. Dalam ilmu administrasi negara terdapat adanya organisasi
yang menjadi wadah bagi beberapa manusia untuk mencapai tujuan. Dalam
organisasi terdapat perilaku-perilaku pegawai yang sering disebut sebagai perilaku
organisasi. Dimana salah satu perilaku organisasi tersebut adalah prestasi
pegawai. Prestasi pegawai merupakan wujudan dari pencapaian tujuan organisasi.
Namun dalam mencapai prestasi tersebut ada beberapa hal yang dapat
mengahalangi maupun mendukung yang salah satunya adalah stres kerja. Karena
potensi stres kerja dapat timbul, sebab organisasi adalah tempat bagi beberapa
manusia dengan pemikiran yang berbeda-beda berkumpul. Dengan begitu stres
kerja dapat berhubungan dengan prestasi pegawai di organisasi tersebut. Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “adakah hubungan anatara stres
kerja dengan prestasi pegawai di dinas kependudukan dan pencatatan sipil
kabupaten Jember”.
Penelitian ini berlokasi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabuoaten Jember. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei. Data yang
diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan
teknik observasi dan kuisioner, sedangkan data sekunder digali dengan teknik
dokumentaasi. Sampel dipilih dengan teknik sampel jenuh dimana sampel
(responden) yang dimaksudkan adalah seluruh pegawai yang ada di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember yang berjumlah 36
pegawai dan kuisioner disebarkan kepada seluruh reponden anggota sampel jenuh
tersebut. Data primer yang telah terkumpul dianalisis secara kuantitatif. Teknik
analisis yang dipilih adalah korelasi Rank Spearman. Hal tersebut dimaksudkan
untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara stres kerja dengan prestasi
pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember. setelah
melakukan pengujian korelasi maka dilakukan pengujian signifikansi dengan
menggunakan uji t-test.
Diketahui frekuensi dari variabel stres kerja sebesar 55,56% termasuk
kategori sedang dan frekuensi dari variabel prestasi pegawai sebesar 60,11%
termasuk kategori baik. Sehingga teori hubungan stres kerja dengan prestasi
pegawai benar yakni ketika stres kerja sedang maka prestasi pegawai baik. Untuk
pembuktian korelasi yang signifikan maka dilakukan pengujian signifikansi yang
menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel yakni 3,0265 > 2,030. Maka
stres kerja berkorelasi signifikan dengan prestasi pegawai. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa ada hubungan antara stres kerja dengan prestasi pegawai di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Jember. | en_US |