Show simple item record

dc.contributor.advisorEllyke
dc.contributor.advisorKhoiron
dc.contributor.authorFujiati, Eka
dc.date.accessioned2015-12-02T13:56:31Z
dc.date.available2015-12-02T13:56:31Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim102110101130
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65969
dc.description.abstractPerkembangan industri dewasa ini telah memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian Indonesia, salah satu contohnya adalah industri perikanan. PT. X merupakan salah satu industri perikanan di Muncar yang memproduksi ikan kaleng. Kecamatan Muncar yang terletak di Kabupaten Banyuwangi provisinsi Jawa Timur merupakan salah satu sentra utama penghasil ikan laut di Indonesia. Keberadaan industri ikan di Muncar memang pada dasarnya memberikan dampak positif terhadap peningkatan perekonomian daerah dan nasional, namun disisi lain juga memberikan pengaruh yang negatif karena belum menerapkan teknik berproduksi yang baik, teknik produksi bersih (cleaner production) dan belum melakukan pengolahan air limbah secara memadai, sehingga lingkungan di Muncar saat ini mengalami pencemaran berat baik fisik, kimia maupun biologis. Industri pengalengan ikan, pada setiap tahapannya menghasilkan limbah padat maupun limbah cair, sehingga pihak pemilik industri melakukan pengolahan pada limbah cair dengan membuat IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang berupa beberapa kolam pengolahan dan penyaringan. Namun pada dasarnya IPAL yang dimiliki PT X hanya menggunakan metode sederhana saja, yakni dengan memanfaatkan metode filtrasi untuk menyaring limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kualitas limbah cair pada inlet dan outlet Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan pengumpulan data primer yang dilakukan melalui uji laboratorium untuk kualitas limbar cair dengan parameter BOD, COD, TSS dan Cl2 pada inlet dan outlet . Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan parameter BOD, COD, TSS dan Cl2 pada inlet dan outlet. Presentase penurunan 55% dan terdapat perbedaan secara signifikan yakni sebesar 0,041 untuk parameter BOD pada inlet dan outlet. Meskipun keempat parameter menunjukkan hasil perbedaan signifikan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai karena kinerja IPAL yang dimiliki PT. X, namun hasilnya masih diatas Baku Mutu Lingkungan sesuai dengan Peraturan Gubernur Jatim Nomor 72 tahun 2013. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah perlu pemantauan limbah cair industri pengalengan ikan secara berkala oleh pihak pemerintah, dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi sehingga mampu mengontrol dan mengevaluasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah cair industri industri pengalengan ikan. Selain itu, model IPAL yang dimiliki oleh PT. X harus dirawat dengan cara membersihkan setiap kolam pengolahan secara rutin, serta IPAL yang dimiliki dapat lebih disempurnakan dengan menambah unit pengolahan secara biologi dan kimia sehingga limbah cair yang dihasilkan nantinya dapat sesuai dengan Baku Mutu Lingkungan (BML).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPERBEDAAN BOD, COD, Cl2, TSSen_US
dc.subjectINLET DAN OUTLETen_US
dc.subjectINSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)en_US
dc.titlePERBEDAAN BOD, COD, Cl2, TSS PADA INLET DAN OUTLET INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) (Studi pada Industri Pengalengan Ikan PT. X di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record