ANALISIS PRODUKSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN BUDIDAYA TEMBAKAU BAWAH NAUNGAN (TBN) DI PTPN X KEBUN AJONG GAYASAN JEMBER
Abstract
Tembakau Bawah Naungan (TBN) atau biasanya dikenal dengan nama
Shade Grown Tobacco merupakan bahan dasar pembuatan cerutu yang
dibudidayakan dengan menggunakan jaring plastik khusus (waring). Tembakau
ini memiliki pasar ekspor sangat baik dan merupakan jenis tembakau yang
dibudidayakan PTPN X dalam jumlah yang besar. Tahap budidaya merupakan
tahap kegiatan produksi yang pertama dengan produk berupa daun hijau.
Beberapa fenomena yang dapat mempengaruhi penggunaan input maupun
produksi dalam budidaya TBN di PTPN X Kebun Ajong Gayasan Jember
diantaranya adalah pelaksanaan budidaya yang tidak dapat dilakukan dalam satu
lokasi, penurunan jumlah tenaga kerja pelaksana yang terampil, serta tingginya
serangan hama dan penyakit di lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
(1) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi, elastisitas dan skala
produksi pada budidaya Tembakau Bawah Naungan (TBN) PTPN X Kebun
Ajong Gayasan Jember, (2) kapasitas maksimum budidaya Tembakau Bawah
Naungan (TBN) PTPN X Kebun Ajong Gayasan Jember, (3) prospek
pengembangan budidaya Tembakau Bawah Naungan (TBN) PTPN X Kebun
Ajong Gayasan Jember.
Penelitian dilakukan di PTPN X Kebun Ajong Gayasan Jember secara
sengaja (purposive method). Pengambilan contoh adalah PTPN X Kebun Ajung
Gayasan Kabupaten Jember dengan batasan produksi pada tahun 2014 dan
purposive sampling yaitu orang-orang yang memiliki keahlian dibidangnya.
Terkait dengan keahlian dibidang komoditas TBN. Data yang digunakan adalah
data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah: (1)
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan elastisitas produksi
menggunakan Fungsi Cobb-Douglas dengan pendekatan regresi linear berganda ;
viii
(2) pengukuran kapasitas maksimum pada kegiatan budidaya Tembakau Bawah
Naungan menggunakan pendekatan pengukuran efisiensi, yang terdiri dari
efisiensi teknis menggunakan pendekatan regresi frontier dan efisiensi ekonomis
menggunakan pendekatan efisiensi harga; (3) analisis SWOT untuk mengetahui
prospek pengembangan budidaya Tembakau Bawah Naungan (TBN).
Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) faktor-faktor yang mempengaruhi
budidaya Tembakau Bawah Naungan di PTPN X Kebun Ajong Gayasan Jember
adalah pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja dimana tenaga kerja memberikan
pengaruh nyata terhadap budidaya TBN. Nilai elastisitas produksi adalah sebesar
0,95 atau < 1, artinya usahatani Tembakau Bawah Naungan di PTPN X Kebun
Ajong Gayasan Jember berada pada kondisi decreasing return to scale dengan
elastisitas produksi antara 0 dan 1 yang merupakan daerah rasional, (2) kegiatan
budidaya TBN di PTPN X Kebun Ajong Gayasan Jember belum mencapai
kapasitas maksimumnya karena efisien secara teknis dengan nilai efisiensi teknis
regresi frontier sebesar 0,787-0,999 tetapi tidak dan belum efisien secara
ekonomis dengan nilai efisiensi ekonomis TK 4,17 atau >1 (belum efisien), obatobatan
-5,80 dan pupuk sebesar -10,27 atau < 1 (tidak efisien), (3) budidaya
TBN di PTPN X Kebun Ajong Gayasan berada pada posisi white area dan berada
pada kuadran pertumbuhan dengan nilai IFAS sebesar 3,28 dan EFAS sebesar
3,15, artinya perusahaan memiliki peluang dan kekuatan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4245]