Show simple item record

dc.contributor.authorAde Terina Febriyanti
dc.date.accessioned2013-12-09T03:41:07Z
dc.date.available2013-12-09T03:41:07Z
dc.date.issued2013-12-09
dc.identifier.nimNIM070210402104
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6579
dc.description.abstractPenelitian ini dilatarbelakangi oleh, 1) masyarakat Using merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kekayaan tradisi dan budaya, 2) salah satu tradisi yang ditemukan, yang masih dilaksanakan hingga saat ini, adalah Upacara Adat Bersih Desa, yaitu Upacara Adat Kebo-keboan, 3) Upacara Adat Kebo-keboan merupakan upacara ritual yang bersifat sakral, 4) penggunaan mantra dalam Upacara Adat Kebo-keboan memiliki fungsi memunculkan dimensi kesakralan dalam Upacara Adat Kebo-keboan. Kajian ini di fokuskan pada pembahasan mengenai Mantra dalam Upacara Adat Kebo-keboan dan Upacara Adat Kebo-keboan itu sendiri sebagai konteks pengucapan mantra. Pembahasan yang dikaji terdiri atas tiga masalah yaitu: 1) Bagaimanakah prosesi Upacara Adat Kebo-keboan?, 2) Bagaimanakah struktur kewacanaan mantra? Pada pembahasan ini akan dibahas mengenai (a) struktur mantra dan (b) ideologi yang terkandung dalam mantra, 3) Bagaimanakah fungsi mantra? Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1) Prosesi Upacara Adat Kebo-keboan, 2) Struktur kewacanaan mantra, 3) Fungsi mantra. Penelitian ini termasuk kategori penelitian kualitatif-deskriptif. Penentuan informan dilakukan secara purposive dan secara snowball. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, perekaman, transkripsi dan penerjemahan, dan dokumentasi. Untuk validasi data digunakan model trianggulasi. Analisis data yang dilakukan terdiri dari proses reduksi data, penyajian data, interpretasi data, dan kesimpulan dan verifikasi data. Untuk menjamin kualitas hasil penelitian digunakan metode trianggulasi. vii Hasil penelitian menunjukkan, Upacara Adat Kebo-keboan terdiri dari serangkaian acara, di antaranya, (a) slametan pambuko, (b) pembuatan gapura dan penanaman palawija, (c) slametan latar, (d) ater-ater, (e) pawai idher bumi, (f) penanaman padi, (g) pertunjukan wayang kulit, dan (h) slametan penutup. Mantra yang digunakan dalam Upacara Adat Kebo-keboan ada tiga, di antaranya mantra yang diucapkan saat slametan latar, saat peras kerbau, dan saat ngurit. Dari segi strukturnya, ketiga mantra tersebut memiliki unsur pembangun yang sama yaitu unsur (a) pembuka, (b) sugesti, (c) permohonan, dan (d) penutup. Dalam mantra terkandung ideologi yaitu filosofi mengenai saudara spiritual manusia yang disebut sebagai sedulur papat. Secara umum, mantra-mantra tersebut berfungsi sebagai (a) media permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) komunikasi dengan roh halus atau roh leluhur, dan (c) penjaga kesakralitasan Upacara Adat Kebo-keboan. Secara khusus, mantra berfungsi sebagai (a) permohonan ijin dan perlindungan bagi masyarakat Desa Alasmalang, (b) mengundang roh halus, dan (c) memberikan tuah pada benih padi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diberikan saran, 1) bagi Mata Kuliah Folklor, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi kepada mahasiswa dalam menggali dan menganalisis bidang kajian folklor, 2) bagi bidang ilmu folklor, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang khasanah folklor di Indonesia, 3) bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam meneliti folklor terutama mantra, 4) bagi bidang pendidikan, untuk guru Bahasa dan Sastra Indonesia dapat memotivasi siswa agar melakukan penggalian dan pelestarian terhadap sastra daerah melalui kegiatan pembelajaran di sekolah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210402104;
dc.subjectMANTRA, UPACARA ADAT “KEBO-KEBOANen_US
dc.titleMANTRA DALAM UPACARA ADAT “KEBO-KEBOAN” MASYARAKAT USING BANYUWANGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record