dc.description.abstract | Hasil observasi awal di kelas 8A SMPN 10 Jember pada semester ganjil
tahun ajaran 2014/2015, ditemukan aktivitas dan hasil belajar siswa yang rendah.
Berdasarkan analisis data hasil observasi diperoleh rata-rata persentase aktivitas
belajar siswa di kelas sebesar 40%. Ternyata aktivitas belajar siswa berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan perolehan rata-rata skor
kompetensi pengetahuan siswa sebesar 56,6 dengan ketuntasan klasikal sebesar 19%;
kompetensi sikap sebesar 37%; dan kompetensi keterampilan sebesar 45%.
Berdasarkan hasil tersebut, maka diperlukan perbaikan pembelajaran dengan
menerapkan Model Pembelajaran Inkuiri disertai LKS Terbimbing untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas 8A SMPN 10 Jember.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian
adalah siswa kelas 8A tahun ajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dokumentasi, dan portofolio. Analisis
data penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Penghitungan nilai
digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
siklus 1 dan siklus 2.
Data hasil penelitian memperlihatkan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat
dari pra siklus ke siklus 1 dan dari pra siklus ke siklus 2 dengan nilai
̅̅̅̅ sebesar 0,50
dan 0,73 dengan kriteria peningkatan sedang menjadi tinggi. Serta terjadi peningkatan
dari siklus 1 ke siklus 2 dengan
̅̅̅̅ sebesar 0,44 pada kriteria sedang. Peningkatan
viii
aktivitas belajar siswa ini ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kompetensi pengetahuan siswa meningkat dari pra siklus ke siklus 1 dan dari pra
siklus ke siklus 2 dengan
̅̅̅̅ sebesar 0,39 dan 0,71 dengan kriteria peningkatan
sedang menjadi tinggi. Serta terjadi peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 dengan
̅̅̅̅
sebesar 0,33 pada kriteria sedang. Pada kompetensi sikap juga meningkat dari pra
siklus ke siklus 1 dan dari pra siklus ke siklus 2 dengan
̅̅̅̅ sebesar 0,56 dan 0,78
dengan kriteria sedang menjadi tinggi. Serta terjadi peningkatan dari siklus 1 ke
siklus 2 dengan
̅̅̅̅ sebesar 0,33 pada kriteria sedang. Pada kompetensi keterampilan
juga meningkat dari pra siklus ke siklus 1 dan dari pra siklus ke siklus 2 dengan
̅̅̅̅
sebesar 0,67 dan 0,74 dengan kriteria peningkatan sedang menjadi tinggi. Serta
terjadi peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 dengan
̅̅̅̅ sebesar 0,37 pada kriteria
sedang. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil
belajar siswa mengalami peningkatan setelah diterapkannya Model Pembelajaran
Inkuiri disertai LKS Terbimbing pada siklus 1 dan siklus 2. | en_US |