MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA DI MA
Abstract
Perkembangan ilmu pengetahuan kian lama kian berkembang dengan
seiringnya perkembangan zaman. Dalam dunia pendidikan perkembangan ini
membentuk suatu sistem pembelajaran baru, contohnya kurikulum 2013. Dalam
kurikulum 2013, dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran harus bersifat saintifik.
Proses pembelajaran pendekatan saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok,
yaitu mengamati, menanya, mengumpukan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan. Kelima pokok pengalaman tersebut harus didukung dengan
keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Kebiasan siswa yang menunggu untuk
diperintah guru membuat siswa lambat untuk menemukan pemecahan masalah dari apa
yang mereka pelajari atau bahkan cenderung salah memahami makna dari apa yang
meraka pelajari. Oleh karena itu perlu adanya model yang dapat membantu siswa, salah
satu alternatif ialah menggunakan model pembelajaran guided discovery disertai mind
mapping. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengkaji perbedaan yang signifikan
antara kemampuan konsep fisika siswa sebelum dan sesudah penerapan model
pembelajaran guided discovery disertai mind mapping dalam pembelajaran fisika di
MA, (2)Mendiskripsikan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran fisika
menggunakan model pembelajaran guided discovery disertai mind mapping di MA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperiment, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan
di MAN 1 Jember. Sampel penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas
terhadap populasi. Terdapat 1 kelas yang diberi perlakuan sebagai kelas eksperimen.
Penentuan sampel penelitian menggunakan metode cluster random sampling. Desain
penelitian yang digunakan adalah Time-Series Design. Metode pengumpulan data
viii
dalam penelitian ini adalah tes, observasi , dokumentasi, dan wawancara. Analisis data
yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah Paired-samples T-test
dengan bantuan SPSS v21.
Hasil analisis Paired-samples T-test untuk menguji hipotesis penelitian pada
kelas X MIA-1 diperoleh nilai ttest > ttabel pada pertemuan pertama sebesar 5,286 >
2,048, pada pertemuan kedua 8,134 > 2,048 dan pada pertemuan ke tiga 14,195 >
2,048, serta rata – rata nilai ttest dari setiap pertemuan 9,205 > 2,048. Karena nilai ttest >
ttabel pada setiap pertemuan dan nilai rata – rata ttest > ttabel , maka hipotesis nihil ( )
ditolak dan hipotesis alternatif ( ) diterima. Dengan demikian ada perbedaan yang
signifikan antara kemampuan penguasaan konsep fisika siswa sebelum dan sesudah
penerapan model pembelajaran guided discovery disertai mind mapping. Hasil analisis
aktivitas pada kelas X-MIA 1 diperoleh pertemuan 1 sebesar 87,26%, pertemuan 2
sebesar 87,38% dan pertemuan 3 sebesar 88,10%, jika dirata-rata presentasenya
mencapai 87,58 % atau dikatakan sangat aktif.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah: (1) Kemampuan penguasaan konsep fisika siswa setelah pembelajaran
menggunakanmodel pembelajaran guided discovery disertai mind mapping, lebih lebih
tinggi daripada kemampuan penguasaan konsep fisika siswa sebelum pembelajaran,
(2) aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran guided discovery disertai mind mapping dapat digolongkan dalam
kategori sangat aktif.