Show simple item record

dc.contributor.advisorHariani, Sulifah Aprilya
dc.contributor.advisorPujiastuti
dc.contributor.authorTyas, Intan Lestari Mulyaning
dc.date.accessioned2015-12-02T03:17:53Z
dc.date.available2015-12-02T03:17:53Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim110210103037
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65706
dc.description.abstractIndonesia memiliki banyak daerah dan suku bangsa. Masyarakatnya memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga kelangsungan hidupnya. Penggunaan tumbuhan oleh masyarakat lokal dapat memberikan pengetahuan Etnobotani di masyarakat secara tidak langsung. Masyarakat Using di Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu masyarakat lokal yang menggunakan tumbuhan dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, serta kegiatan lain seperti kesenian dan budaya, termasuk bahan upacara adat, bahan pengawet dan pewarna alami, bahan kosmetik dan perawatan pasca persalinan, bahan pestisida nabati, bahan obat, serta pemanfaatan kayu tumbuhan. Etnobotani diterapkan karena adanya kearifan lokal yang diwariskan secara turun temurun. Pengetahuan Etnobotani di masyarakat perlu dilestarikan dengan cara memberikan pengetahuan tersebut kepada generasi muda di sekolah, seperti siswa SMA/sederajat di Kabupaten Banyuwangi yang tergolong masyarakat Using dengan menyisipkan pada mata pelajaran yang berhubungan dengan tumbuhan, yaitu Biologi di kelas X pada Pokok Bahasan Tumbuhan. Hal ini dapat membuat siswa tahu contoh, jenis, manfaat, dan hal lain yang belum mereka ketahui tentang tumbuhan yang digunakan masyarakat Using, serta memiliki kesempatan untuk memanfaatkan serta melestarikan tumbuhan di kemudian hari sehingga kearifan lokal pengetahuan dan pemanfaatan Etnobotani juga akan terjaga dengan baik. Siswa membutuhkan buku ajar untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran Biologi dengan penambahan pengetahuan Etnobotani. Berdasarkan analisis angket ix kebutuhan yang diberikan pada guru Biologi dan 12 siswa kelas X IPA di MAN Banyuwangi, SMAN 1 Banyuwangi, dan SMAN Darussholah Singojuruh, mayoritas berpendapat bahwa pengetahuan Etnobotani berbasis kearifan lokal di masyarakat Using perlu diberikan karena dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa mengenai tumbuhan yang berada di lingkungan sekitarnya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan berdasarkan model pengembangan Borg and Gall dengan 10 tahapan yang disederhanakan menjadi 5 tahapan sesuai tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menguji buku teks pelajaran Mata Pelajaran Biologi Pokok Bahasan Tumbuhan Berbasis Kearifan Lokal Etnobotani Masyarakat Using di SMA/sederajat Kabupaten Banyuwangi yang mayoritas masyarakat Using, yaitu MAN Banyuwangi, SMAN 1 Banyuwangi, dan SMAN Darussholah Singojuruh. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa produk yang dihasilkan berupa buku teks pelajaran yang sangat valid/sangat layak dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Penilaian dilakukan dengan tahap validasi ahli, validasi pengguna, uji keterbacaan siswa, uji respon siswa, dan pre-test serta post-test. Hasil rata-rata penilaian validasi menurut para ahli terhadap buku adalah 3,81 dengan prosentase 75,77% dan diinterpretasikan ke dalam kategori valid dan menunjukkan bahwa buku teks pelajaran dapat digunakan tanpa adanya revisi sehingga dapat dilakukan validasi pengguna. Hasil rata-rata penilaian validasi menurut para pengguna terhadap buku adalah 4,37 dengan prosentase 89,51% dan diinterpretasikan ke dalam kategori sangat valid dan menunjukkan bahwa buku teks pelajaran dapat digunakan tanpa adanya revisi sehingga dapat dilakukan ujicoba skala kecil (keterbacaan). Hasil rata-rata keseluruhan ujicoba skala kecil (keterbacaan) di ketiga sekolah sebesar 92,53% dan diinterpretasikan ke dalam kategori sangat layak sehingga buku teks pelajaran dapat digunakan tanpa adanya revisi, dan dilanjutkan pada tahap berikutnya yaitu ujicoba skala terbatas. Hasil rata-rata keseluruhan ujicoba skala besar (respon siswa) di ketiga sekolah sebesar 95,698% dan diinterpretasikan ke dalam kategori sangat layak sehingga buku teks pelajaran dapat digunakan tanpa x adanya revisi, dan sudah dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa diukur dengan pre-test dan post-test yang meningkat setelah membaca buku teks pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai pre-test di 3 sekolah tidak tuntas karena hanya sebesar 59,06 sedangkan rata-rata nilai post-test di 3 sekolah semuanya tuntas yaitu sebesar 81,59. Rata-rata selisih peningkatan sebesar 22,55 menunjukkan bahwa nilai pre-test < nilai post-test. Hasil tersebut kemudian dianalisis menggunakan rumus Normalized gain dan diketahui rata-rata peningkatan berdasarkan Normalized gain sebesar 0,53 berarti peningkatan yang terjadi tergolong kategori tingkat sedang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa buku mudah dipahami dan siswa memahami materi dan isi buku, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Saran dan komentar dari pembaca diharapkan oleh penulis demi meningkatkan kualitas dan efektifitas buku teks pelajaran yang dikembangkan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKearifan Lokalen_US
dc.titlePENGEMBANGAN BAHAN AJAR (BUKU TEKS PELAJARAN) BERBASIS KEARIFAN LOKAL ETNOBOTANI MASYARAKAT USING DI SMA KABUPATEN BANYUWANGI (KELAS X POKOK BAHASAN TUMBUHAN)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record