dc.description.abstract | Gandum merupakan salah satu makanan pokok sebagian besar masyarakat
Indonesia yang lebih dikenal dengan sebutan tepung terigu. Kualitas tepung
gandum yang ditanam di Indonesia umumnya masih relatif rendah. Hal ini dapat
diketahui dari kandungan nutrisi seperti asam amino, vitamin, mineral dan nutrisi
lainnya dalam biji gandum serta tingginya kandungan protein alergenik. Salah
satu cara untuk meningkatkan kualitas pangan tersebut adalah teknologi paska
panen melalui metode pra-perkecambahan. Metode pra-perkecambahan
merupakan suatu metode yang telah berhasil dikembangkan pada beras coklat
(brown rice), yaitu mengecambahkan beras coklat dalam air selama beberapa jam.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kualitas nutrisi
biji gandum yang terjadi selama proses pra-perkecambahan. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai metode pra-perkecambahan
sebagai upaya meningkatkan kualitas nutrisi biji gandum dan menurunkan
senyawa yang memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman Jurusan
Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian dimulai
bulan Agustus 2010 sampai dengan April 2011. Biji gandum DNS 14 (jenis Dark
Northen Spring) diperoleh dari pabrik penggilingan tepung Bogasari di Surabaya.
Tahapan awal dari penelitian ini adalah biji gandum dikecambahkan selama
beberapa jam yaitu 0,8,16,24 dan 32 jam. Kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan tepung gandum dan penentuan beberapa kandungan nutrisi seperti:
kandungan protein, gula total, pati, lemak, dan kandungan abu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pra-perkecambahan mempengaruhi
kandungan nutrisi dalam biji gandum. Kualitas biji gandum yang tertinggi adalah
biji gandum yang dikecambahkan selama 24 jam dengan kandungan total protein
terlarut sebesar 9,56 µg/mg. Selama pra-perkecambahan dapat meningkatkan
beberapa kandungan nutrisi lain diantaranya gula total serta menurunkan kandungan lemak biji gandum. | en_US |