dc.description.abstract | Keterampilan berbahasa lisan penting diajarkan karena dengan keterampilan itu seorang siswa akan mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 19 Desember 2014 diperoleh bahwa penekanan pembelajaran berbahasa umumnya masih terletak pada keterampilan membaca dan menulis. Keterampilan menyimak dan berbicara lebih dikesampingkan sehingga masih terdapat siswa yang tidak dapat menyampaikan pesan dalam bahasa lisan secara baik. Sering kali siswa malu dan berkeringat dingin ketika berbicara di depan kelas. Menyebabkan hasil belajar siswa pada keterampilan berbahasa lisan (menyimak dan berbicara) masih tergolong rendah. Salah satu solusi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan variasi metode pembelajaran. Penerapan metode bermain peran dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan berbahasa lisan siswa dirasa cocok, karena dengan menerapkan metode tersebut dapat melatih siswa memecahkan masalah, melatih siswa berpikir tingkat tinggi, dan melatih keberanian siswa dalam berbicara di depan kelas.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimanakah penerapan metode bermain peran yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan (menyimak dan berbicara) pada siswa kelas IV di SDN Kemuningsari Kidul 02 Jember dan 2) bagaimanakah peningkatan kemampuan berbahasa lisan (menyimak dan berbicara) pada siswa kelas IV setelah diterapkan metode bermain peran di SDN Kemuningsari Kidul 02 Jember. Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan (menyimak dan berbicara) pada siswa kelas IV SDN Kemuningsari Kidul 02 Jember dan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lisan (menyimak dan
berbicara) pada siswa kelas IV setelah diterapkan metode bermain peran di SDN Kemuningsari Kidul 02 Jember.
Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kemuningsari Kidul 02 sebanyak 33 siswa yang terdiri atas 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Data diperoleh dari siswa dan guru kelas IV SDN Kemuningsari Kidul 02. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif.
Penerapan metode bermain peran yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan (menyimak dan berbicara) siswa kelas IV SDN Kemuningsari Kidul 02 dilakukan melalui: a) menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, b) membentuk kelompok secara heterogen dengan jumlah 3 orang, c) setiap kelompok mengambil undian isi pesan yang akan disampaikan melalui telepon dalam kotak undian, d) memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi membuat naskah bermain peran, e) memilih kelompok lain sebagai kelompok pengamat, f) memberikan LKS kepada siswa dan meminta siswa untuk menyimak penampilan kelompok dengan baik, g) kelompok bermain peran di depan kelas, h) mengevaluasi penampilan kelompok, dan i) melakukan refleksi terhadap kekurangan siswa saat bermain peran.
Peningkatan kemampuan berbahasa lisan (menyimak dan berbicara) pada siswa kelas IV setelah diterapkan metode bermain peran di SDN Kemuningsari Kidul 02 Jember dapat diketahui dari hasil belajar pada tahap prasiklus 67 menjadi 69,34 pada siklus 1 dan 80 pada siklus 2. Atas dasar itu, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan (menyimak dan berbicara) siswa kelas IV SDN Kemuningsari Kidul 02 Jember.
Saran yang dapat diberikan yaitu hendaknya metode bermain peran dapat dioptimalkan penggunaannya sehingga dapat memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran khususnya dalam materi keterampilan berbahasa lisan (menyimak dan berbicara). | en_US |