dc.description.abstract | IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk
menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses
penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Belajar IPA bukan hanya sekedar
menghafal teori-teori saja melainkan juga menggunakan berbagai keterampilan
proses IPA. Tetapi dalam kenyataan, di SDN Tangsil Kulon 02 dalam
pembelajaran IPA masih mengajarkan dan menghafalkan teori. Selain itu, proses
dalam belajar IPA masih belum tampak. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
altenatif pendekatan, strategi atau model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran IPA. Salah satu alternatif yang dapat
digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang berorientasi
pendekatan konstruktivis yaitu dengan menerapkan Model Pembelajaran CLIS.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan
aktivitasdan hasil belajar siswa kelas III pada Sub Pokok Bahasan Energi melalui
penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS)di SDN
Tangsil Kulon 02 Bondowoso tahun ajaran 2014/2015. Tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas III pada Sub
Pokok Bahasan Energi melalui penerapan model pembelajaran Children Learning
In Science (CLIS)di SDN Tangsil Kulon 02 Bondowoso tahun ajaran 2014/2015.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Desain penelitian yang digunakan adalah adaptasi model skema Hopkins yang
terdiri dari 4 fase meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Kulon 02 Kecamatan Tenggarang
berjumlah 22 orang siswa yang terdiri dari 17 laki-laki dan 5 perempuan. Metode
yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan metode observasi,
xii
wawancara, dokumentasi, dan metode tes. Analisis data yang digunakan adalah
statistik deskriptif.
Berdasarkan hasil observasi awalterhadap aktivitas belajar siswa bahwa
aktivitas belajar siswa terhadap pembelajaran IPA sebesar 31,82%. Jumlah siswa
sangat aktif 3 siswa, aktif 4 siswa, cukup aktif 7 siswa dan kurang aktif 8 siswa
dari jumlah keseluruhan 22 siswa. Pada tahap siklus I rata-rata persentase aktivitas
siswa sebesar 54,54%. Pada tahap siklus I jumlah siswa sangat aktif 12 siswa,
aktif 5 siswa, cukupaktif 4 siswa, dankurangaktif 1 siswa. Rata-rata aktivitas
siswa siklus II meningkat menjadi 95,45% dengan jumlah siswa sangat aktif 21
siswa dan aktif 1 siswa. Jadi dapat disimpulkan peningkatan rata-rata persentase
aktivitas belajar dari tahap prasiklus ke siklus I sebesar22,72%, sedangkan
peningkatan rata-rata persentase aktivitas siswa tahap siklus I ke siklus II sebesar
40,91%.
Hasil belajar pada tahap prasiklus ialah jumlah siswa kategori sangat baik
1 siswa, baik 2 siswa, cukup baik 6 siswa, kurang baik 3 siswa, dan tidak baik 10
siswa. Pada tahap siklus I jumlah siswa kategori sangat baik 4 orang, baik 6 orang,
cukup baik 5 orang, kurang baik 3 orang, dan tidak baik 4 orang. Rata-rata hasil
belajar siklus I sebesar 71 dengan persentase hasil belajar klasikal 68,18%. Pada
tahap siklus II jumlah siswa kategori sangat baik 9 siswa, baik 6 siswa, cukup baik
4 siswa, kurang baik 2 siswa, dan tidak baik 1 siswa. Rata-rata hasil belajar siklus
II sebesar 82 dengan persentase hasil belajar klasikal 81,82%. Jadi dapat
disimpulkan bahwa persentase peningkatan hasil belajar dari tahap prasiklus ke
siklus I mengalami peningkatan sebesar 27,18%, sedangkan dari tahap siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,64%.
Kesimpulan dalam penelitian ini penerapan model pembelajaran CLIS
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas III pada pokok bahasan
Energi dalam pembelajaran IPA. Saran dalam penelitian ini adalah dengan melihat
adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, diharapkan guru dapat
menggunakan model pembelajaran CLIS sebagai alternatif dalam proses
pembelajaran IPA. | en_US |