dc.description.abstract | Dewasa ini pelajaran IPA Biologi di sekolah menuntut kompetensi guru
untuk meninggalkan model pembelajaran konvensional dan mengembangkan model
pembelajaran modern yang sesuai materi dan kondisi siswa untuk membangkitkan
gairah belajar, mengembangkan seluruh potensi anak didik, menanamkan dalam
kehidupan sehari-hari, dan menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar karena
biologi sendiri mempelajari makhluk hidup dan lingkungan. Sehingga guru sebagai
ujung tombak dalam pendidikan perlu adanya upaya pengembangan keprofesionalan,
kualitas mengajar, dan pembekalan kepada para guru agar mereka lebih kreatif dalam
proses pembelajaran di kelas. Guru sebagai pendidik harus meningkatkan
profesionalisme guna memperbaiki mutu pendidikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan
proses dan hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VIII-B SMPN Sum bersalak, Jember
tahun pelajaran 2011/2012 dengan menerapkan model pembelajaran kooperati tipe
TPS dengan metode eksperimen. Penelitian ini memiliki manfaat bagi penulis, dapat
dijadikan sebagai wahana untuk memperluas wawasan bagi peneliti lain, memberi
masukan dan pentingnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang metode TPS
(Think Pair Share). Penelitian ini juga memiliki manfaat bagi lembaga tempat
penelitian yaitu SMP Negeri Sumbersalak.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dilaksanakan
dalam dua tahap, yaitu (a) tahap pendahuluan; dan (b) tahap pelaksanaan tindakan.
Tahap pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe TPS dengan metode eksperimen dilaksanakan sebanyak dua siklus
dengan tes hasil belajar sebanyak dua kali. Komponen-komponen pokok dalam setiap
siklus adalah perencanaan atau planning, tindakan atau acting, pengamatan atau
observing, refleksi atau reflecting.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan proses sains siswa
kelas VIII-B SMPN Sumbersalak, Jember pada pembelajaran IPA Biologi
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan metode eksperimen
dari siklus I ke siklus II persentase keterampilan proses meningkat. Pada siklus II
keterampilan observasi siswa meningkat 6,5% menjadi 85%. Keterampilan
penyelidikan meningkat 3,3% menjadi 80,6%. Keterampilan komunikasi mengalami
peningkatan 23,1% menjadi 79,5%. Keterampilan berhipotesis mengalami
peningkatan sebesar 8,1% menjadi 86%. Keterampilan mengajukan pertanyaan
meningkat 6,5% menjadi 78,5%.
Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII-B SMPN Sumbersalak, Jember
pada pembelajaran IPA Biologi menggunakan model pembelajara kooperatif tipe TPS
dengan metode eksperimen pada siklus I presentase ketuntasan hasil belajar dari
aspek kognitif sebesar 64,5% dengan rata-rata 71, aspek afektif sebesar 90,3%
dengan rata-rata 76,8, dan aspek psikomotorik sebesar 87% dengan rata-rata 83,7.
Untuk siklus II presentase ketuntasan hasil belajar dari aspek kognitif sebesar 80,7%
dengan rata-rata 75, aspek afektif 100% dengan rata-rata 79,3, dan aspek
psikomotorik sebesar 93% dengan rata-rata 78,6. Dari siklus I ke siklus II presentase
hasil belajar meningkat, untuk aspek kognitif sebesar 16,1%, aspek afektif sebesar
9,7%, dan aspek psikomotorik sebesar 6,5%. Jadi hasil belajar pada siklus I dan siklus
II mengalami peningkatan dan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Kesimpulan dari penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS dengan metode eksperimen meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar
IPA Biologi siswa SMPN Sumbersalak, Jember. Kelas dapat memenuhi ketuntasan
hasil belajar klasikal. Peneliti berharap dari penelitian tindakan kelas yang telah
dilakukan ini, guru hendaknya selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar IPA Biologi. | en_US |