DETERMINAN DAN STRATEGI PENINGKATAN LITERASI KEUANGAN MASYARAKAT PERKOTAAN DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Dinamika sektor keuangan telah menjadi media transmisi pergerakan aktifitas ekonomi maupun sosial dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Program inklusi keuangan didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh Bank Dunia dan Bank Indonesia yang menunjukkan rendahnya tingkat aksesibilitas masyarakat terhadap lembaga keuangan. Kesenjangan sektor keuangan di Indonesia tidak hanya menyangkut keterjangkauan atau inklusi, tetapi juga tentang pemahaman atau literasi. Kabupaten Jember telah menjadikan program inklusi keuangan khususnya literasi produk keuangan sebagai upaya mendorong pertumbuhan sektor keuangan dalam menggerakkan aktifitas ekonomi daerah utamanya masyarakat perkotaan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menyusun baseline studi terhadap tingkat dan determinan literasi keuangan masyarakat perkotaan di Kabupaten Jember; (2) merumuskan strategi untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat perkotaan di Kabupaten Jember. Metode yang digunakan adalah kuantitatif berupa existing data dan tabulasi data persepsi melalui wawancara mendalam.
Secara agregat tingkat literasi keuangan masyarakat perkotaan di Kabupaten Jember rendah baik untuk klasifikasi basic financial literacy dan advanced financial literacy. Kondisi ini berbanding terbalik dengan dinamika keuangan dengan jumlah lembaga keuangan baik bank maupun non bank dan segala ragam jasa serta produk keuangannya yang cukup pesat. Secara agregat baik pada tingkat basic financial literacy dan advanced financial literacy dipengaruhi tingkat pendapatan, pendidikan, gender, kepemilikan terhadap produk keuangan dan perilaku masyarakat terhadap jasa keuangan. Kepemilikan produk keuangan dana pensiun masih rendah yang disebabkan masih minimnya pengetahuan mengenai dana pensiun dan berbanding terbalik dengan kepemilikan pada produk asuransi. Secara spesifik, strategi peningkatan literasi keuangan terutama bagi individu, rumah tangga dan kelompok masyarakat yaitu 1) memberikan pendidikan literasi keuangan melalui sistem pendidikan formal; 2) meningkatkan akses informasi dan instrumen serta sumberdaya pengelolaan keuangan; serta 3) mendorong peningkatan kualitas literasi melalui beragam program dan bantuan.
Kata Kunci : Literasi, Keuangan, Tingkat, Determinan, Strategi