dc.description.abstract | Permasalahan yang dihadapi petani sebagai produsen adalah masalah beban biaya produksi yang tinggi tetapi harga jual panen rendah sehingga pendapatan petani tidak cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Solusi pinjaman modal yang dapat diberikan oleh bank sulit untuk disentuh petani, karena pada pinjaman bank diperlukan adanya jaminan kepastian harga. Ketidakmampuan dan ketidaktahuan petani terhadap perhitungan biaya modal telah mendorong sejumlah oknum untuk memainkan harga beli produksi petani. Masalah kualitas selama ini sepenuhnya dibebankan kepada petani tanpa melihat bahwa di sepanjang rantai pasok terdapat potensi terjadinya perubahan kualitas yang dapat ditimbulkan oleh tindakan yang dilakukan oleh stakeholder.Untuk dapat mendorong perbaikan mekanisme industrial ini dilakukan pengidentifikasian faktor pendukung dan stakeholder analysis di sepanjang rantai pasok agroindustri ubikayu. Mapping terhadap kekuatan dan pengaruh stakeholder dapat dipergunakan untuk menyusun strategi kerjasama antara petani dan stakeholder di sepanjang rantai pasok. Keadilan harga petani diukur dengan menggunakan metode analisis kelayakan financial usahatani dan pengukuran nilai tambah dengan metode Hayami. Melalui mekanisme perhitungan harga yang tepat keuntungan petani dapat ditingkatkan. Selain hal tersebut, untuk menjaga stabilitas daya tawar petani dalam hubungan industrial diperlukan lembaga tani yang mampu mengakomodir kebutuhan industri dengan keinginan petani. Melalui struktur kerjasama yang kokoh, maka posisi petani dalam hubungan industrial tidak menjadi termarjinalkan.
Keywords: rantai pasok, agroindustri ubikayu, stakeholder analysis, kelayakan finansial, analisis nilai tambah | en_US |