dc.description.abstract | Tembakau yang menjadi sasaran perdagangan dunia dan dikenal di
kawasan Eropa adalah brand Besuki Na-Oogst. Tingginya permintaan yang ada
tidak diimbangi dengan tingginya produksi dan kualitas tembakau di pasaran.
Upaya peningkatan kualitas dan produksi tembakau di lapangan salah satunya
dapat ditunjang dengan peningkatan kualitas bibit tembakau. Rendahnya kualitas
bibit salah satunya dipengaruhi oleh rendahnya kualitas media tanam bibit. Salah
satu upaya yang bisa dilakukan pada media tanam bibit adalah dengan melakukan
formulasi bahan dengan berat volume (BV) tertentu. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh perbedaan formulasi bahan dengan BV tertentu
sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas bibit tembakau serta mendapatkan
media tanam yang paling sesuai untuk bibit tembakau dan memenuhi syarat media
tanam ideal.
Penelitian ini dilakukan di Desa Klompangan, Kecamatan Ajung,
Kabupaten Jember. Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap meliputi, analisis
pendahuluan (sifat fisika media; berat volume, kadar air, berat jenis partikel,
porositas, dan WHC) , identifikasi bibit, analisis bibit. Waktu penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai Agustus 2014. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3 x 3. Faktor pertama
formulasi bahan dan faktor kedua Range BV (berat volume) media tanam yang
diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 plot percobaan. Perlakuan formulasi
bahan (F), 3 taraf terdiri atas F1 = tanah + cocopeat + kompos; F2 = tanah+
cocopeat + arang sekam; F3 = tanah + cocopeat + serbuk gergajian kayu sengon.
Perlakuan range berat volume (R), 3 taraf terdiri atas R1 = 0,2 - 0,4 gr/cm3; R2 =
0,5 - 0,7 gr/cm3; R3 = 0,8 – 1,0 gr/cm3. Parameter pengamatan dalam penelitian
vii
ini mengacu pada parameter agronomis meliputi tinggi batang, jumlah daun,
diameter batang, panjang akar, berat basah, dan berat kering bibit.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada keseluruhan parameter
pengamatan tidak terjadi interaksi antara faktor pertama dan kedua dalam
menunjang peningkatan kualitas bibit tembakau. Perlakuan pertama yaitu
formulasi memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata pada keseluruhan
parameter, sehingga formulasi bahan yang paling sesuai untuk bibit tembakau
terjadi pada formulasi pertama (tanah + cocopeat + kompos). Hasil tetinggi terjadi
pada formulasi bahan tanah : cocopeat : kompos yang mencapai tinggi batang
3.78 cm, jumlah daun 6.74, diameter batang 0.33 cm, panjang akar 63.67 cm/cm3,
berat basah 3.93 gram, berat kering 0.37 gram. Artinya formulasi ini paling sesuai
untuk menunjang peningkatan kualitas bibit tembakau karena memiliki sifat fisik
dan kesuburan yang paling sesuai untuk bibit tembakau. Perlakuan kedua BV
memberikan hasil yang berbeda tidak nyata pada kualitas bibit tembakau, namun
pada parameter panjang akar menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata. Hal
ini terjadi karena sifat fisik BV media tanam berhubungan langsung dengan akar
bibit. BV yang paling sesuai dan memberikan hasil paling tinggi pada bibit
tembakau terjadi pada BV 0,5-0,7 gr/cm3 yang memiliki karakteristik media
tanam yang paling ideal untuk bibit tembakau. | en_US |