Show simple item record

dc.contributor.authorLia Puspasari
dc.date.accessioned2015-04-20T05:46:13Z
dc.date.available2015-04-20T05:46:13Z
dc.date.issued2015-04-20
dc.identifier.nimNIM122110101216
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62329
dc.description.abstractAnak usia sekolah termasuk golongan penduduk yang berada pada masa pertumbuhan yang cepat dan aktif. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya, anak usia sekolah sering mengalami masalah gizi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya seperti kekurangan energi protein, kekurangan iodium, vitamin A, anemia gizi besi, dan obesitas. Salah satu penyebabnya adalah asupan makanan yang tidak seimbang. School feeding merupakan penyediaan makanan bagi anak sekolah yang bisa dilaksanakan untuk memperbaiki keadaan gizi anak sekolah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan tingkat kecukupan gizi dan status gizi anak usia sekolah dengan school feeding dan non school feeding. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SD Al-Baitul Amien yang merupakan sekolah model school feeding dan SDN Kepatihan 06 Jember yang merupakan sekolah model non school feeding. Sampel penelitian sebesar 41 anak kelas 4-6 dari masing-masing sekolah dengan teknik proportionate stratified random sampling. Dilakukan pengukuran antropometri untuk mendapatkan data status gizi. Data konsumsi makanan yang diperoleh dengan metode food recall 24 jam selama 2 hari tidak berturut-turut kemudian dianalisis kandungan zat giznya dan dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk mendapatkan data tingkat kecukupan gizi. Analisis data menggunakan Mann-Whitney U dengan α = 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan gizi dan status gizi antara school feeding dan non school feeding. Tidak adanya ix perbedaan terjadi karena meskipun responden non school feeding tidak diberikan makan siang di sekolah, tetapi mereka juga makan siang di rumah setelah pulang sekolah dan dapat membeli jajanan di sekitar sekolah sehingga mereka masih mendapatkan asupan makanan yang cukup. Sebagian besar responden memiliki status gizi normal. Sebagian besar responden memiliki tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dalam yang baik. Protein, lemak, dan karbohidrat merupakan zat gizi makro penghasil utama energi yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan. Tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat yang baik memungkinkan anak untuk tumbuh dengan baik sehingga status gizinya juga baik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries122110101216;
dc.subjectPERBEDAAN TINGKAT KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH ANTARA SCHOOL FEEDING DAN NON SCHOOL FEEDINGen_US
dc.titlePERBEDAAN TINGKAT KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH ANTARA SCHOOL FEEDING DAN NON SCHOOL FEEDINGen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record